Jeruk Asal Medan Beresiko Tinggi Bagi Pedagang di Tangerang

tangerang 1
Kesibukan dari sekelompok pedagang jeruk di Pasar Induk Tanah Tangerang.

LorenLOREN KETAREN. TANGGERANG. Harga jeruk mulai meningkat sejak awal bulan ini [Selasa 1/9] di Pasar Induk Tanah Tanggerang dari sebelumnya D Polos hanya laku terjual Rp. 6.000 – 6.500/ Kg menjadi Rp. 7.500 – 8.000/ kg. Kenaikan harga Jeruk Medan (sebetulnya lebih baik disebut Jeruk Karo) akibat berkurangnya jeruk keluaran Bali, serta jeruk peras yang sudah berlangsung sejak awal Agustus.

Bagaimana tidak? Jeruk keluaran Bali, 1 kotak/ peti berisi 30 kg berani menjual Rp. 150.000 – 200.000 saja dengan perhitungan harga per kilogram adalah Rp. 3.000. Jika jeruk Medan (Jeruk Karo) dijual dengan harga seperti Jeruk dari Bali maka akan terjadi inflasi alias rugi total bagi penjual.

Sering terjadi penurunan harga serta mengalami kerugian pada penjualan jeruk di Tanah Tinggi Tangerang. Namun bukan hanya itu penyebab kerugian. Tetapi, kerugian lain bisa terjadi akibat banyak kiriman jeruk dari Medan yang membusuk ketika tiba di Tanggerang. Kemungkinan ini terjadi karena jeruk dari Medan mulai berkurang dan serangan lalat buah semakin meningkat.

tangerang 2Jika ada jeruk yang telah terkena hama lalat buah masuk ke dalam keranjang jeruk, dia akan mengakibatkan pembusukan yang cepat dan menular kepada jeruk-jeruk yang lainnya. Inilah masalah saat ini bagi para penjual jeruk di Tangerang.

Sebagaimana dialami oleh seorang merga Ginting baru-baru ini.  Dia mendapat kiriman jeruk dari Medan untuk dijual sebanyak 45 keranjang. Setelah dia menyortir jeruk tersebut, hasil bersih hanya 15 keranjang. Tentu saja dia rugi besar.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.