Dari Pendakian Sora Sirulo: Kebakaran Hutan Welirang

Welirang

Asap yang mengepul dari kebakaran hutan di lereng Gunung Welirang sebagaimana terlihat dari perkemahan tim pendakian Sora Sirulo di Gunung Penanggungan.

Laporan: Ita Apulina dan Egia Sitepu (Malang)

 

ita-13.jpgBeberapa hari lalu selintas melalui internet salah seorang diantara tim pendakian Sora Sirulo mengatakan adanya kebakaran hutan di Gunung Welirang (Kabupaten Mojokerto). Hal ini menjadi perhatian mengingat rencana yang sudah disusun selama 2 minggu untuk mendaki Welirang.

Kemarin pagi [Sabtu 3/4] kami sampai di Posko Pelaporan Pendakian Welirang sekitar Pukul 07.00 WIB. Dengan jelas, petugas kehutanan yang berjaga di situ mengatakan, saat ini pendakian ke Welirang ditutup karena sedang terjadi kebakaran di lereng gunung. Bahkan petugas itu mengingatkan kami agar tidak menerobos. Sebelumnya, pada hari itu, petugas menenemukan beberapa pendaki menerobos jalur Welirang dan kini tengah diproses oleh Dinas Kehutanan.

Menurut Ulum, salah seorang pendaki senior, sebaiknya patuh pada peringatan petugas kehutanan.

“Biasanya yang suka melanggar peraturan akan diblacklist di pendakian se-Jawa Timur,” kata Ulum.

Akhirnya, kami mengalihkan tujuan ke Gunung Penanggungan. Kami sampai di Posko Pendakian Tamiajeng. Penjaga yang bertugas di posko membreafing kami tentang peraturan selama di Welirang, antara lain; berhati-hati dengan api, tidak boleh menyalakan api unggun.

penanggungan 3
Perkemahan tim Sora Sirulo di Gunung Penanggungan. Dari tempat inilah terlihat asap mengepul di bagian Gunung Welirang.

Beliau juga memberikan peta pendakian dan memberi tanda pada beberapa titik yang dianggap rawan kecelakaan. Setelah menyelesaikan administrasi, mulailah kami mendaki tanjakan Penanggungan yang berbatu-batu. Selama pendakian setiap menoleh ke belakang kami melihat Welirang yang gagah dan asap yang mengepul. Perkiraan teman-teman, asap itu tidak jauh dari lokasi Kopkopan.

Tenda kami berdiri di Puncak Bayangan tepat menghadap Welirang. Saat itu sekitar pukul 15.00 (sore), asap semakin mengepul, Welirang terlihat samar-samar.

Esoknya, pada Pukul 10.00 pagi, kami kembali turun, setelah membersihkan dan membawa segala sampah yang kami hasilkan. Tepat seperti perkiraan jagawana, beberapa pendaki berlari menuruni tebing yang berbatu. Ada 2 orang yang terluka cukup parah. Di perjalanan kami melihat seorang petugas dengan ransel P3K menuju puncak, sepertinya ingin memeriksa pendaki yang terluka.

Ketika sampai di Posko 2, sambil menikmati air tebu, kami melihat sisi utara Penanggungan berasap. Apakah terbakar juga, bathin kami. Ternyata tidak beberapa lama, terlihat beberapa orang petugas kehutanan dan Tim SAR memarkir sepeda motor mereka di Posko 2. Katanya, mereka akan ke atas memperingatkan para pendaki yang masih tinggal di atas.

Kami masih meneruskan perjalanan ke posko 1, sambil sesekali menatap sisi penanggungan yang berasap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.