Kolom M.U. Ginting: HOLLYWOOD

M.U. Ginting 2Duit, duit . . . duit sebagai industri . . . duit di atas segala-galanya . . . ini berlaku juga dalam industri film Hollywood dalam soal kecurangan pembukuan, pengulas film fiktif supaya laku, kasus kriminal, dll . . . Ini soal kegelapan atau yang digelapkan oleh manusia.

 

Mengapa soal ’rahasia gelap’ ini masih bisa jalan sampai sekarang, dikatakan Edmund Burke begini,

All that is necessary for the triumph of evil is that good men do nothing,” kata Edmund Burke di Abad 18 lalu.

hollywood 2

Betul memang masih berlaku kata-kata Burke saat ini juga.  Sudah begitu sejak adanya manusia, atau adanya KEKUASAAN. Sudah lama sekali berlaku the triumph of evil ini. Bisakah sikap ‘good men’ ini berubah?

Apa yang berubah sekarang ialah adanya era KETERBUKAAN dalam segala hal. Era ini adalah proses sejarah baru kemanusiaan, muncul tak terelakkan, karena munculnya perkembangan teknik baru elektronik, tenik internet yang memberikan informasi dan penjelasan segala macam kepada publik dunia. Juga memberikan kesempatan kepada semua untuk bikin penilaian dan pendapat.

Dengan perkataan lain, memberikan kesempatan kepada semua ’good men’ untuk ’do something’ daripada ’do nothing’ dalam 2 milenium sebelumnya.

hollywood 3

Agaknya, hanya karena munculnya keterbukaan inilah yang bisa mengubah tradisi evil yang sudah lebih dari 2.000 tahun itu. Artinya, teknik internet bikin keterbukaan dan keterbukaan inilah yang membuka sejarah baru perkembangan pradaban manusia.

Di Indonesia, sejarah baru itu misalnya dalam perjalanan keterbukaan kegelapan soal korupsi, dan di Karo ialah keterbukaan KBB (Karo Bukan Batak, red.). Keduanya ini adalah keterbukaan dalam perjuangan untuk keadilan demi kemenangan bersama seluruh nation Indonesia dalam prinsip win win solution Karo ’sikuningen radu megersing, siagengen radu mbiring’.

Keduanya ini (pemberantasan korupsi dan pencerahan KBB) tak mungkin berjalan di era lalu Abad 20, karena masih berdominasi suasana ’good men do nothing’ seperti yang dikatakan oleh Edmund Burke itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.