BNPB dan Pemkab Karo Sepakat 370 Rumah Siap Huni Desember 2015

B. KurniaB. KURNIA PARGAULAN P. KABANJAHE. Badan Penanggulangan Bencana Nasional  (BNPB) pastikan 24 Desember 2015 sebanyak 370 KK dari 3 desa di Zona Merah 3 Km sudah tinggal di  Siosar. Dipastikan juga masing-masing KK dapatkan sarana memadai untuk rumah layak huni.

Percepatan relokasi warga terdampak erupsi Gunungapi Sinabung menganggarkan dana APBN Rp 129 M dibantu dana APBD diupayakan secepatnya selesai. Target utama adalah 15 November 2015 terpenuhi 370 rumah yang siap dan layak huni.

“Fasilitas memadai adalah listrik 900 W, air, tempat ibadah, jalan dan lainnya,” ungkap Ketua Tim Percepatan Penanggulangan Bencana yang sekaligus menjabat Deputi Logistik dan Peralatan BNPB (Ir. Bambang Sulistianto) didampngi Staf Ahli Kementerian PMK Togap Simangunsong dan Sekdakab Karo Sabarina br Tarigan pada temu pers usai Pertemuan Tehnis Stake Holder Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung di hotel Rudang, Berastagi [Jumat 30/10].

Menyusul persiapan lahan pertanian sesuai surat keterangan Menteri Kehutanan RI No 44/ menhut-II Tahun 2005 bahwa kawasan agropolitan dapat digunakan karena siosar 11areal tersebut wewenang pengelolaan Pemerintah Karo. Luas lahan disetujui pertama 450 ha. Jika dibutuhkan, perluasan akan dilakukan. Rumah pemukiman bersertifikat tipe 36 diberikan secara gratis khusus  untuk warga di 3 desa.

“Surat sertifikat langsung dikeluarkan Badan Pertanahan Nasional (BPN),” kata Sekda Karo Saberina br Tarigan.

Warga yang tinggal di Siosar tidak dibiarkan sendiri membangun kehidupan baru. Mereka dipandu oleh tim fasilitator berjumlah 25 orang dengan berbagai disiplin ilmu, pemberdayaan masyarakat, ekonomi, infrastruktur, pertanian, dan pendidikan. 3 desa tahap pertama akan direlokasi  yakni Sukameriah 150 KK (491 jiwa), Bekerah 103 KK (331 jiwa), Simacem 131 KK (450 jiwa).

Mengenai keinginan lain dari pengungsi, pemerintah akan dukung, tapi ada kontrak sosial yang harus disepakati.

“Sifatnya adalah perjanjian dan itu jadi komitmen dalam memulihkan kehidupan mereka di daerah relokasi,” kata Bambang Sulistianto.

Menurut Junjungan Tambunan (Direktur Tanggap Darurat) mengenai penanggulangan warga terdapak erupsi Sinabung, pemerintah pusat sudah tetapkan anggaran siap pakai. Kapan saja dibutuhkan akan digelontorkan ke daerah yang terdampak bencana. Penggelontoran kisaran dana disesuaikan dengan program yang dikerjakan dan penyesuaian kebutuhan masyarakat terdampak.

Termasuklah pemberian bea siswa kepada 900 mahasiswa terdampak erupsi Gunung Sinabung dengan budget setiap orang diberikan Rp 900 ribu per bulan.

“Jika ada data tambahan dari Pemkab Karo tentang mahasiswa yang belum mendapatkan beasiswa, pemerintah pusat masih menampung namun data yang pasti yang terdahulu melalui Kementerian Pendidikan, tambah Togap Simangunsong Asisten Deputi Kementerian Koordinator Pembangunan dan Pemeberdayaan Masyarakat serta Kebudayaan

“Pastinya dalam 50 hari kerja pemerintah pusat berkoordinasi dengan pemerintah daerah akan tuntaskan masalah relokasi pengungsi. Akan diberikan pekerjaan  atas swakelolah lahan pertanian tanpa bakar sebagai penghasilan warga yang direlokasi. Kisaran per harinya adalah Rp 100.000,” kata Sekda Karo Saberina br Tarigan.

Dari 370 unit rumah yang harus dikerjakan pada tahap pertama. Tahap kedua akan dibangun 1.683 unit rumah melalui dana rehabilitasi dan rekonstruksi. Akan dituntaskan juga untuk desa-desa lain yang juga terdampak dan harus direlokasi ke tempat aman.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.