Kolom M.U. Ginting: HIV/ AIDS dan Benteng Budaya

M.U. GintingDalam satu bulan, bertambah 8 orang penderita HIV di Kendal (Jateng). Dikatakan juga bahwa kebanyakan wanita yang tercatat. Berarti, laki-laki banyak yang merahasiakannya. Dengan rahasia ini tentu semakin gampang meluas.

HIV/AIDS adalah salah satu cara melumpuhkan satu nation atau satu suku bangsa seperti di Karo juga sudah banyak terjangkit. Karena itu, pasti ada manfaatnya juga kalau di setiap kesatuan kelompok manusia terutama di kota-kota besar ada sebagian dari masyarakat jadi petugas suka rela dalam memantau kemungkinan adanya penyebaran HIV/AIDS sehingga penyebaran bisa sejauh mungkin dicegah atau dikurangi.

Ini pasti juga bisa dimasukkan ke dalam tugas kearifan lokal. Penanganan bersama dan terbuka pastilah bisa membantu soal penyakit yang melumpuhkan komunikasi sosial ini.

hivTantangan memang semakin besar dari segi perusakan moral, perusakan kultur budaya lokal dari arus jelek global yang memang dilancarkan untuk melumpuhkan satu daerah atau satu nation. Merusak moral satu suku bangsa atau satu nation banyak jalan, seperti penonjolan macam-macam sex, dalam bentuk film, kekerasan, korupsi, narkoba, menceraiberaikan rumah tangga, macam-macam takhyul, setan-setanan, dsb.

Dulu HIV bisa dihindarkan dengan mengacu pada moral tinggi suku bangsa atau satu nation. Tidak begitu lagi sekarang. Benteng kultur/ budaya ini sudah tak kuat menahan arus besar perusakan secara global. Bangsa ini harus menciptakan cara dan pemikiran baru dalam hal ini. Salah satu sudah sering kita sebutkan: KEARIFAN LOKAL, memenfaatkan kekuatan yang masih ada di dalam intern masyarakat itu sendiri.

Hanya dengan menggerakkan publik, masalah masyarakat sekarang bisa diatasi. Masalah apa saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.