Kolom M.U. Ginting: Anhar Gonggong Mengenai G30S

M.U. Ginting 2Sebagaimana diberitakan oleh merdeka.com, sejarawan Anhar Gonggong menduga CIA ikut bermain di G30S tahun 1965. Mereka menunggangi konflik tersebut dan berupaya mendongkel Soekarno dari kursi presiden. Soekarno harus dilengserkan karena anti pemodal asing.

“Mereka menunggangi konflik tersebut,” kata Anhar Gonggong.

Sekarang mungkin lebih tepat kalau dikatakan, “mereka pakai politik PENGALIHAN ISU” sehingga bebas masuk ke emas Papua. Selama 50 tahun tetap dipakai PENGALIHAN ISU, sampai terakhir dengan kasus Setnov.

Isu apa yang mau dialihkan? Duit, duit, SDA, Sumber Duit. Kali ini perhatian dialihkan supaya bisa mulus perpanjang Freeport pengeruk emas Papua itu.

Apakah Jokowi bisa jatuh atau dijatuhkan kayak Soekarno demi perpanjangan Freeport?

Situasi dunia sangat berlainan sekarang dibandingkan ketika Soekarno dijatuhkan oleh Neolib/ Soeharto. Konco-konco Neolib Freeport sekarang seperti SN, MR, dan MS tak mungkin lagi menghidupkan adu-domba bikin korban banyak seperti dulu g30s(1965), bahkan Luhut yang disebut 66 kali dalam rekaman itu malah mengatakan “tak ada hubungan antara kontrak Freeport dengan kekuasaan presiden”. Walaupun yang sebenarnya ialah bahwa Freeport dan Kekuasaan atau Duit/ SDA dan Kekuasaan secara umum tak terpisahkan satu sama lain.

Setengah abad lalu Kekuasaan Soekarno harus diruntuhkan dulu supaya bisa ada akses ke emas Papua bagi Neolib Freeport. Perpanjangan kontrak Freeport akan berjalan mulus kalau tak ada kekuasaan pemerintah Indonesia yang menentukan, atau kekuasaan ini disingkirkan dulu kayak era lalu.

Arus Keterbukaan di Indonesia merupakan gerakan yang sangat pesat perkembangannya dibandingkan dengan negeri-negeri lain. Musuh utama Neolib ialah KETERBUKAAN. Bangsa Indonesia sudah melihat sendiri bagaimana keterbukaan telah melanda negeri ini begitu mantap dan luas, terlihat juga sekarang dalam Kasus Setnov. Indonesia dihuni oleh penduduk yang umumnya jujur dan ikhlas bersahabat sejak ribuan tahun. Keterbukaan menggambarkan kejujuran.

Itulah saya rasa yang membikin pesat lajunya keterbukaan di negeri ini, karena g30s 2sesuai dengan kultur, watak dan way of thinking rakyatnya.

Pengaruh buruk Kolonial dan Neolib semakin terkikis, tak bisa dibantah. Keburukan dan Keserakahan Neolib semakin tertelanjangi dan semakin banyak publik yang mengerti taktik dan latar belakang politik Neolib: Duit, duit, dan Sumber Duit.

Terror seperti ISIS juga dibangun demi Duit, duit. ISIS merampok dan mengambil alih SDA (sumber minyak) Syiria dan Irak. Duit mengalir seperti sungai, ISIS bisa bikin apa saja, beli senjata canggih dan bom canggih yang bikin bahagia dan tertawa lebar fabrik senjata (fabrik mana juga adalah milik bankir Neolib).

ISIS juga bisa rekrut segala macam orang dan kriminal jadi serdadunya meneruskan perang dan menciptakan Fear Factor di banyak negara.

Terrorism is “Made in the USA”. The “Global War on Terrorism” is a Fabrication, a Big Lie.

Prominent academic and author Dr Michel Chossudovsky warned that the so-called war on terrorism is a front to propagate America’s global hegemony and create a New World Order.

Dr Chossudovsky said terrorism is made in the US and that terrorists are not the product of the Muslim world.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.