Minta Uang Belanja,Tangan Isteri Diripuk Suami Hingga Patah

imanuel sitepu 3IMANUEL SITEPU. DELITUA. Sambil menangis memegangi tangannya yang patah, seorang ibu rumah tangga T. beru Tumanggor (29) beserta kedua anaknya memasuki Kantor Polsek Delitua [Senin 28/12: sekira 12.00 wib]. Warga Simalingkar B (Medan Tuntungan) disertai kedua buah hatinya ini hendak melaporkan suaminya, Frengki Berutu (32) ke Polisi.

“Mau dibunuhnya aku, pak. Aku tadi dikejar pakai parang. Makanya aku lari ke mari (kantor Polisi, red.),” ucap korban.

Berusaha menenangkan, polisi yang menjaga Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Delitua mempersilahkan ketiganya duduk di kursi yang sudah disediakan. Awal cerita, ibu dua anak ini mengatakan dirinya hendak meminta uang belanja beras dan lauk pauk kepada suaminya sekira 11.00 wib untuk keperluan makan siang. Sang suami yang bekerja sebagai sopir Beca Bermotor ini malah menjawab dengan sinis seraya berkata dengan nada tinggi: “Gak ada, nantilah itu.”

Mendapat penjelasan suami yang rada-rada cuek, beru Tumanggor lantas menjawab: “Kasihan anak kita, pak, dari pagi belum makan.”
ripuk 3

Ternyata, jawaban yang dilontarkan isterinya membuat Frengky Berutu menggerutu. “Melawan kau, ya?” Dia menghardik sambil melayangkan kepalan tangannya ke arah wajah istrinya.

Tak kuat melawan, ia memilih menangis terisak-isak. Kedua anaknya yang mendengar ibunya menangis mendekatinya dan memeluk agar beru Tumanggor tidak lagi menangis. Ayah mereka yang sudah kalut malah menyingkirkan anaknya untuk meneruskan aksi pemukulan. Tak ayal, yang tadi hanya isterinya saja yang menangis kini kedua buah hatinya ikut menangis melihat ibu mereka disiksa.

Puncaknya, ketika isterinya yang sudah tersudut ditarik tangannya oleh Berutu, tangan kirinya dihentakkan ke dinding dan dipijak-pijak hingga membuat tangan korban patah. Untuk mengelabui sang suami, beru Tumanggor berpura-pura pingsan. Berutu yang terus terbalut emosi, lalu pergi ke dapur mengambil sebilah parang. Melihat hal itu, beru Tumanggor langsung berlari keluar lalu naik ke atas angkot menuju polsek Delitua.

“Kalo aku gak makan, gak papa, anakku janganlah gak makan,” ujar beru Tumanggor.

Lanjutnya menuturkan, mereka sedari pagi hari belum memakan nasi.

“Kalo udah sekolah anakku cemana lagi dibuatnya aku?” keluhnya.

Atas penderitaan ini ia berharap polisi segera menangkapnya. Ia mengaku sudah tidak tahan lagi hidup bersama suaminya dan berencana untuk bercerai.

Kanit Reskrim Polsek Delitua Iptu Jonathan SH mengatakan sudah menerima pengaduan korban dan akan dirujuk visum lalu diproses.

“Sudah mengadu korbannnya dan kita rujuk untuk divisum baru kita proses,” tandas Jonathan.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.