Oleh: Mery Fitra Sinulingga (Lingga)
Makanan khas Karo yang disebut Cincang atau Cincang-cincang adalah sayur daun ubi yang diiris halus serta dicambur daging dan bahan bumbu khusus. Dimasak dalam 2 versi.
Satu versi, dimasak di dalam seruas bambu (bohan) dengan cara memanggang ruas bambunya. Satu versi lainnya adalah dengan menggongsengnya di kuali.
Umumnya cincang disajikan pada saat acara keluarga atau pesta adat perkawinan, atau juga saat memasuki rumah baru.
Bahan-bahannya:
– daun ubi
– jantung pisang
– inti batang pisang (umbut)
– inti batang asam kincung (cekala, cinur)
– bunga cekala (kencung)
– boleh juga ditambah dengan daun asam riang-riang. Ada juga yang menambahnya dengan pucuk jipang (pucuk roppah). Tergantung selera.
– Daging
Semua bahan di atas diiris halus, dan daging dipotong kecil-kecil.
Bumbu yang digunakan:
– Asam cekala
– Bumbu dapur yang biasa
– Daun bawang prei
– Kelapa diparut dan digunakan tanpa diperas
Setelah semua bahan selesai diiris, dimasukkan daging, dicampur sesuai takaran selera. Pilihan dagingnya juga tergantung selera. Bisa daging sapi/ lembu, ayam, B1 atau B2.