Kolom M.U. Ginting: UNGKAP NEOLIBERALISME (2) (Habis))

M.U. GINTING 3Di banyak negeri sudah terlihat gejala ini, terutama pasti akan bisa disaksikan segera dalam waktu yang tidak perlu berlarut terlalu panjang seperti di Argentina, yang juga telah menjadi pembuka tema neoliberalisme dalam diskusi di milis Karo.  Presiden baru Argentina Mauricio Macri seorang neoliberal menjanjikan ’new era’ kepada rakyat Argentina ketika berpidato di Davos baru-baru ini. Apa yang dia maksudkan dengan ’new era’ pastilah neoliberalisme,  ‘as an alternative to the rampant nationalism of Cristina Kirchner, the former president’. Di sini, jelas antara nasionalisme (kiri klasik) presiden lama Argentina kontra neoliberalisme presiden baru Macri.

Suasana ‘the colonization of the North’, artinya di negeri maju Eropah atau Amerika Utara dan di Selatan seperti Indonesia memang sudah lama berakar neoliberalisme ini, sejak era Soeharto. Di situ juga dimulai masuknya perusahaan neolib pertama yaitu Freeport di Papua.

Selama setengah abad lebih neoliberalisme mendominasi Indonesia, walaupun banyak perubahan terjadi di dalam neoliberalisme itu sendiri dan di dalam pemerintahan Indonesia sendiri. Apa yang masih harus dicatat sebagai syarat menguntungkan bagi ’nasionalisme’ Indonesia ialah rasa solidaritas nasionalnya itu neoliberalisme 12sangat kukuh akarnya di dalam sanubari rakyat Indonesia. Neoliberalisme berkebalikan dengan ’rasa nasionalisme’ ini, dan itu akan selalu menjadi jaminan yang menyusahkan neoliberalisme berakar di negeri ini.

Tetapi, biarpun begitu, kita tidak boleh mapas kata orang Karo. Harus tetap waspada terhadap kekuatan ’neo’ yang memang harus diakui sangat dahsyat.

Mengapa kekuatan itu dahsyat? Kerena ada kekuatan state di belakangnya.

“We won’t keep our defense industries alive unless we are in the state of terror. We don’t believe in any other informational system except a state of terror, and we wonder then why we have a civilization based on terror.” – William Irwin Thompson (penulis). Lih disini: “A Civilization Based On Terror” Is At War With Itself

(Lihat Di SINI)




 

Indonesia punya ‘TRISAKTI’ dan Presiden Jokowi tidak sungkan mengatakan akan melaksanakan Trisakti Bung Karno ini. Partai terbesar PDIP juga setuju dengan Trisakti ini. Karena itu, keyakinan akan mengalahkan neoliberalisme dan memenangkan Trisakti nasional ini masih terpelihara dan masih akan terus berkembang ke situasi yang lebih menguntungkan nation Indonesia ini.

”Dan pihak asing tertawa dan senang mengeruk kekayaan bangsa kita. Dulu dijajah fisikk dan seluruh kekayaan alam diambil oleh penjajah. Sekarang, lewat penjajahan ekonomi, penghancuran sendi-sendi kehidupan melalui narkoba, pornografi, dll. Ibu Megawati sudah tahu dan merasakannya ini sebgai tantangan yang harus dihadapi bersama seluruh elemen masyarakat. Agar bangsa kita tetap sehat dan utuh. Tidak lemah dan tidk mudah runtuh,” kata Daud S. Sitepu di milis Tanahkaro, sangat mengesankan (Habis).




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.