Organ Putrinya Diambil, Suaminya Meringkuk di Penjara

imanuel sitepu 3IMANUEL SITEPU. DELITUA. Malang benar nasib Sarush (40), seorang keturunan India Tamil, warga Tanjung Anom (Medan Selayang). Putrinya Anita Dewi (21) meninggal saat bekerja di Malaysia, dan suaminya Siwadi (42) ditangkap Polisi pula. Lebih mencekam lagi, tubuh almarhum putrinya datang dari Malaysia tanpa organ.


Cerita Sarush di Polsek Delitua [Jumat 29/1: Siang], derita yang dialaminya berawal ketika anak sulungnya itu ditawari oleh Sandeth (43) untuk bekerja sebagai pegawai salon di negeri jiran Malaysia. Sandeth adalah warga Paya Geli (Medan Sunggal) yang merupakan pacar gelap abang kandung Sarush yang bernama Suresh Sekar (45) warga Simalingkar, Medan.

Mendapat tawaran pekerjaan menggiurkan, Sarush dan suaminya Siwadi mengijinkan putrinya Anita Dewi pergi ke Malaysia. Anita Dewi pun berangkat ke Malaysia setelah terlebih dahulu merayakan Devapalli pada awal Desember 2014 silam. Ternyata Anita tidak  bekerja sebagai pegawai salon sebgaimana dijanjikan, melainkan sebagai pembantu rumah tangga warga negara Malaysia. Setelah 20 hari bekerja di Malaysia, Anita Dewi menelpon Sarush ibunya di Medan pada Tahun Baru 1 Januari 2014 sekira Pkl. 13.00 wib.

organ
Sarush (wanita keturunan India) saat menunggui suaminya di Polsek Delitua.

Saat itu, Anita menurut Sarush mengatakan: “Mak, Anita mau pulang aja. Aku udah gak tahan. Aku di sini kerja sebagai pembantu bukannya di salon.”

Mirisnya, pada 1 Januari 2016 malam sekira Pkl. 22.00 wib, tiba-tiba Sarush mendapat telepon dari Sandeth yang membawa Anita bekerja di Malaysia. Dia mengatakan Anita Dewi meninggal dunia setelah muntah darah. Mendengar kabar berita tersebut Sarush menjerit histeris, bagaikan kapal pecah diterjang badai. Sarush tidak percaya Anita Dewi anak sulung dari 3 bersaudara ini telah meninggal dunia. Sarush pun menghubungi suami dan keluarganya.

“Aku gak percaya Anita anakku meninggal dunia, padahal dia tadi siang baru aja nelpon aku minta pulang. Katanya, udah gak tahan lagi kerja di sana. Sementara dia tidak ada mengeluh sakit,” kata Sarush sambil bersedih.

Pada tanggal 2 Januari 2016 sore, jenazah Anita Dewi pun tiba di Bandara KNIA dan dijemput oleh Siwadi yang merupakan ayah kandung Anita. Keluarga menerima jenazah Anita dan surat dari RS Malaysia bahawasanya Anita meninggal dunia karena mulutnya mengeluarkan buih. Selanjutnya, jenazah Anita pun dibawa ke rumah duka di Kecamatan Medan Selayang. Namun, ketika peti jenazah dibuka di rumah, pihak keluarga menjerit histeris melihat jenazah Anita yang sudah dibedah dari atas tenggorokan hingga sampai kemaluan.

Suadi dan Sarush pun meyakini kalau organ tubuh anaknya Anita sudah tidak ada lagi alias sudah diambil. Pihak keluarga sempat menanyakan kepada Sudeth yang disebut-sebut selingkuhan abang kandung Sarush Sekar yang diketahui bersama korban berada di Malaysia. Akan tetapi, Sudeth mengelak.




Menurut Sudeth, pemulangan jenazah Anita Dewi  ke Indonesia dijamin oleh seseorang bernama Dewi yang mengaku pihak keluarga di Malaysia. Sedangkan Sarush yang merupakan ibu Anita sama sekali tidak mengenal Dewi yang mengaku pihak keluarga.

“Gak kenal aku namanya Dewi, yang mengaku keluarga kami. Aku rasa itu rekayasa si Sudeth itu bang,” ujar Sarush.

Lanjut dikatakannya, kami meminta gaji, paspor dan seluruh surat-surat mendiang anak kami kepada Sudeth, tapi dia tidak pernah memberikannya. Pada tanggal 20 Januari 2016 malam sekira 20.00 wib, kami mendatangi rumah Suresh Sekar di daerah Simalingkar. Saat itu, kami meminta gaji anak kami selama bekerja di Malaysia dan diberikan oleh Sudeth.

“Di situlah kami tanya surat-surat anak kami. Tapi Sudeth diam aja. Karna kami tidak mau ribut, kami pun pulang ke rumah. Alasan kami meminta pasport dan surat-surat anak kami karena kami mau melaporkan Sudeth ke Polisi,” bebernya.

Ternyata, begitu kami pergi, suami Sudeth datang ke rumah abang saya Sarush Sekar. Tak ayah lagi suami Sudeth tidak terima istrinya dibawa oleh abang saya. Mereka pun dikabarkan berkelahi. Suami Sudeth pun menikam perut abang saya Sarush Sekar. Tapi tah apa pertimbangan dari abang saya itu. Saat membuat laporan ke Polsek Delitua, ia bukanya melaporkan suami Sudeth sebagai pelaku yang menikam perutnya. Tetapi suami saya.

Mendapat laporan Sarush Sekar [Kamis 28/1: sekira 22.00], suaminya Siwadi pun ditangkap oleh polisi Polsek Delitua di tempat mereka berjualan di kios mereka di Jl. Hayam Wuruk, Medan.

“Waktu aku tanya pada polisi, kenapa suami ditangkap. Kata polisi, suami saya ditangkap atas kasus penikaman dan penganiayaan terhadap Suresh Sekar, yang tak lain adalah abang kandungnya sendiri.  Mana mungkin aku pulang, pak, yang melakukan penganiayaan dan penikaman terhadap abangku bukan suamiku, melainkan si Bobi yang suami dari Sudeth,” tutur Sarush sedih.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.