Kolom M.U. Ginting: SAHAM FREEPORT LAGI

M.U. GINTING 3“Sudirman Said ini luar biasa. Ternyata kita baru tahu, kan, kalau (perpanjangan kontrak) Freeport sudah ditandatangani, dan ternyata itu di belakang kegaduhan MKD,” ujar pakar Politik dan Ilmu Pemerintahan LIPI Profesor Dr. Siti Zuhro di Hotel Arya Duta, Menteng (Jakarta Pusat), [Rabu 13/1] sebagaimana diberitakan oleh Rimanews.

Dia mengatakan, justru Menteri Sudirman yang sebenarnya jelas tengah membuat masalah besar, yaitu dengan diam-diam memperpanjang kontrak Freeport. Pintar juga ini SS bikin pembohongan publik. Ciptakan keributan mengorbankan Setnov, di belakang sudah diperpanjang sendiri (kabarnya 6 bulan, apakah sesuai dengan aturan, tak tau jelas).

Freeport menawarkan sahamnya. Ini adalah usaha terakhir yang mungkin dari pihak neolib Freeport. Kalau diterima sahamnya apalagi dibeli, berarti selamatlah Freeport meneruskan pengerukannya.  

Tetapi Indonesia dan rakyat Indonesia adalah pemilik SDA Indonesia termasuk tambang emas Papua yang dikontrakkan kepada perusahaan neolib Freeport itu. Jadi saham Freeport itu ada nilainya hanya selama kontraknya berlaku. Begitu kontraknya habis, tak ada lagi yang namanya Freeport Papua, dan saham pun tak Sudirman Said 2berharga lagi, apalagi kalau usaha tambang ditutup. Inilah ancaman yang sangat mengerikan bagi Freeport makanya sekarang buru-buru jual sahamnya. Apakah masih ada atau tidak emasnya juga siapa tahu.

Tetapi, masih ada atau tidak emasnya, jual saham kalau laku adalah keuntungan nyata bagi perusahaan itu. Banyak tambang kosong tetapi sahamnya sudah terjual duluan, karena tak ada yang tahu masih ada isinya atau tidak tambang itu. Yang tahu cuma perusahaan itu saja. 

Lagi pula, SDA adalah milik rakyat Indonesia, dan mau dijual pula kepada orang Indonesia, seakan-akan kontrak tak ada batasnya. Begitu kontrak habis, Freeport tak ada lagi, dan saham Freeport Papua juga otomatis tak berharga. Betapa jauh pemerintah ini tenggelam kalau mau beli saham Freeport. Freeport sebelum hengkang mestinya dituntut membayar semua kerugian akibat perusakan lingkungan yang diakibatkan penggalian tambang oleh Freeport.




Lingkungan dirusak dan sangat luas dan sangat parah imbasnya bagi kehidupan dan kesehatan rakyat sekitarnya, yang selama ini juga tak pernah disentuh. Setengah abad lingkungan dirusak tanpa diskusi, keluhan dan pengaduan rakyat dan kritik rakyat yang tak pernah terdengar.

Sudah banyak akademisi internasional bikin analisa ilmiah dan meyakinkan soal hubungan antara terrorism dengan ’war-based economy’ atau ’terror-based industry’ ciptaan neoliberal internasional. Karena itu terorisme adalah bagian tak terpisahkan dari ’terror-based industry’ dan ’war-base economy’ ciptaan neoliberal yang di Indonesia kaitannya hanya dengan Freeport. Ledakan dan penembakan Thamrin adalah terorisme. Sebagian berpendapat demi memperlunak sikap pemerintah Jokowi terhadap Freeport. Secara akademis internasional dinamakan ’Fear Mongering’, menakut-nakuti pemerintahan nasional satu negeri.

Tadinya sementara kelihatan ’kecil-kecilan’, mulanya bom paku di depan rumah kediaman walikota Bandung, kemudian ke Thamrin, lebih lengkap dan lebih canggih sedikit, ada tembak-tembakan juga. Semua tujuannya sama: Memperlunak sikap Indonesia dalam soal Freeport. Dari segi lain menteri  ESDM membantah ada kaitan teror Thamrin dengan Freeport. Apa sudah tahu? Heran juga.

Jokowi dalam teror Thamrin bilang kalau kita tak perlu takut sama teroris, dan teroris tak ada sangkut pautnya dengan agama Islam kata Wakil Presiden JK. Jokowi dan JK sangat tegas memberi semangat kepada rakyat negeri ini, dan betul memang, teror Thamrin ditumpas dalam jangka waktu 21 menit saja oleh aparat negara ini. Luar biasa!




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.