Kolom M.U. Ginting: OBAMA HANYALAH …….




M.U. Ginting 2“Dilarang  orang senasib ngopi bareng,” kata Joni H. Tarigan.

Menarik juga pernyataan ini. Jadi, bergaul dengan berbagai orang dan berbagai tingkat pengetahuan sepertinya harus diusahakan. Ya betul, memang saya pikir juga begitu. Antara yang sama level juga ada kemungkinan meningkat, kalau sama-sama belajar dan mengembangkan diri dalam diskusi, dialog atau debat, karena kontradiksi adalah tenaga penggerak perubahan dan perkembangan.

Apa tak begitu, Tarigan?

Yang paling hebat lagi, jaman ini adalah jaman keterbukaan dan internet. Meningkatkan pengetahuan dalam soal apa saja sudah memungkinkan dan kemungkinannya sangat besar. Semakin terasa juga sekarang kalau tak mungkinlah kita menguasai semua soal, tetapi mendalami banyak soal sudah mungkin sekali, karena pengetahuan sudah tersebar luas tak terbatas di internet.

rossevelt 1Lucu juga sering saya rasakan, semakin banyak dibaca dan diketahui malah ‘ternyata’ semakin banyak pula yang tak diketahui selama ini. Sepertinya paradoxal. Atau kadang malah berpikir tak ada gunanya belajar karena rasanya semakin banyak saja yang tak diketahui  . . . 

Bahwa pemerintah AS adalah boneka bankir/ rentenir internasional modal besar, selama ini tak banyak yang mengetahuinya. Sekarang, orang-orang Karo yang kabarnya ‘tertinggal’ atau desa ‘tertinggal’ Kuta Pengkih, sekarang orang-orang Kuta Pengkih ini juga sudah mengetahui apa yang pernah dikatakan oleh Roosevelt 80 tahun yang lalu. Obama itu ternyata hanya boneka saja dari modal besar. 

Dulu orang Karo di Kuta Pengkih bangga sama Obama sebagai pemimpin negara besar AS, sekarang terlihat kalau Obama tak bangga sama dirinya sendiri, karena dia sudah baca apa yang dikatakan Roosevelt. Hanya saja, Obama nyalinya tak sebesar nyali Roosevelt. 

Jokowi sudah berani bilang kalau tak usah takut sama teroris, walaupun Fear Mongering neolib itu sudah pernah menggetarkan seluruh dunia. Begitu juga JK bilang tak ada kaitan teroris dengan agama, kalau ada yang mengaitkan juga itu tandanya dia penipu saja, menipu orang banyak. 

rossevelt 2Obama tak berani bilang kalau terorisme adalah karena ‘terror-based industry’ atau ‘war-based economy’. Siapa yang memerintahkan supaya John Kerry diam-diam mempertahankan presiden Suriah Assad? Supaya perang jalan terus? Tentu Obama. Dan siapa yang memerintahkan Obama? Sudah dijawab oleh presiden Roosevelt 80 tahun lalu. 

“Kalau sektor-sektor penting dikuasai asing maka dampak ketergantungan ke TPP semakin kuat, peluang utang semakin kuat, sumber-sumber kekayaan dan ekonomi perdagangan dikuasai dan diatur oleh TPP,” kata Daud S. Sitepu.

Betul sekali, memang. Ini jadinya memang seperti mengikat kaki dan tangan kita dan tak bebas lagi. Bicara soal UU apa saja sangat enak di Indonesia, kita selalu bebas mendikusikan seperti revisi UU KPK, dan tak ada aturan lain seperti ISDS yang mengatur.

Dan, kita mendiskusikannya pada dasarnya karena kepentingan nasional kita, bukan atas dasar kepentingan perusahaan besar seperti dalam peraturan ISDS. Mendiskusikan UU yang juga sesuai dengan UU negeri kita sendiri, rasanya lebih ‘enaklah’, seperti di rumah sendiri hehehe . . . 




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.