PEBY SINURAYA. MUNTE. D itengah majunya zaman dan begitu banyaknya alat-alat elektronik yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya emmasak, ternyata masih banyak ibu-ibu yang menggunakan kayu bakar untuk memasak. Seperti halnya seorang ibu yang didatangi oleh Sora Sirulo saat sedang mengumpulkan ranting-ranting untuk menjadi kayu api di Desa Munte (Kecamatan Munte, Dataran Tinggi Karo) [Jumat 19/2].
Serasi beru Ginting, demikian nama ibu ini. Dalam foto pertama dan ke dua, terlihat jelas kegiatan apa yang sedang dilakukan ibu ini. Dia sedang memotong kayu-kayu dengan menggunakan parang. Kemudian, dia memberikan kayu-kayu itu kepada temanya ibu Samakita beru Tarigan.
Karena kayu-kayu itu masih terlalu panjang, ibu beru Tarigan pun mematahkan kayu-kayuu menjadi 2 bagian. Setelah itu kayu-kayu disatukan dengan ikatan (berkis). Lalu, ibu beru Tarigan memindahkan kayu (ranting) ke kepalanya. Maka selesailah mereka mencari kayu (Ranting). Dengan menggandeng anaknya, ibu-ibu inipun bergegas pulang ke rumah dengan menjunjung kayu api di kepala mereka masing-maasing.