Nuduh Sitepu: Jatidiri Karo Tidak Boleh Lenyap!




Aripin Gintingjhon lewi 1ARIPIN GINTING. PEKAN BARU. “Yang dimaksud pelestarian budaya dalam konteks ini adalah membuat wadah untuk kegiatan muda mudi dalam Persadaan Sitepu ras Anak Beruna,” kata Andreas Ginting SH mewakili anak beru dalam sambutannya pada pembukaan acara pertemuan Sitepu Mergana ras Anak Beruna di Pekan Baru sore tadi [Sabtu 20/2] .

Adapun Kol (Purn.) Nuduh Sitepu selaku penasehat mengatakan, kita harus bangga sebagai orang Karo.

“Jatidiri Karo tidak boleh hilang di Kota Pekan Baru ini,” tegasnya.

Acara pertemuan ini dimeriahkan dengan gendang kibot yang dimainkan oleh Jhon Lewi Keliat.

jhon lewi 3jhon lewi 4




One thought on “Nuduh Sitepu: Jatidiri Karo Tidak Boleh Lenyap!

  1. “kita harus bangga sebagai orang Karo.”
    “Jatidiri Karo tidak boleh hilang” kata Kol (Purn.) Nuduh Sitepu di Pekan Baru.

    Dua kalimat kebenaran. Hampir semua orang Karo sudah memahami kebenaran ini. Pemahaman ini syntetis, artinya akan terus berkembang dan dikembangkan. Termasuk juga dalam memperkenalkan Karo itu ke luar Karo. Disini terutama kejujuran dan kikhlasan manusia Karo yang sudah terkenal itu. Memperjuangkan dan memperkenalkan Karo berarti juga dan harus dipahami sebagai perjuangan kejujuran dalam menangani nation ini dan kemajuan bangsa ini. Bangsa ini hanya bisa berkembang atas dasar kejujuran dan keikhlasan. Ini sudah ditunjukkan oleh orang Karo dalam perjuangan masa-masa lalu dan juga akhir-akhir ini dalam gelobang ethnic revival atau cultural revival rakyat-rakyat dunia.

    Kebangkitan Karo sudah dikenal oleh semua, terutama dalam soal jati-dirinya itu. Karo bukan subetnis dari yang lain, karena Karo sudah berumur lebih dari 7000 tahun, sedangkan etnis-etnis lain di Sumatra baru ada 200 – 700 tahun lalu, seperti etnis Batak misalnya. Penemuan arkeologi di dataran tinggi Gayo (DNA Karo dan Gayo 7400 th) dan penemuan di Taput oleh arkeolog USU Ketut Wiradyana 2011 dimana orang Batak baru ada 200-700 tahun lalu.

    Dan bahwa perjuangan Karo ini sudah lama dilakukan oleh orang Karo seperti dalam perjuangan menentang penjajah dalam perang Sunggal dan dalam perang kemerdekaan.

    Tak ada keraguan dalam ketulusan dan kejujuran perjuangan Karo demi bangsa ini.
    Perkenalkanlah Karo dari segi ini juga.

    Dari segi lain, karena Karo adalah kelompok manusia tertua di Sumatra. Sivilisasinya sudah berumur lebih dari 7000 tahun, dengan dialektikanya yang sudah tinggi, yaitu dialektika pikiran tesis-antitesis-syntesis Karo ‘seh sura-sura tangkel sinanggel’ dan Panta Rei Karo ‘aras jadi namo, namo jadi aras’. Dan karena itu juga dialektika Karo adalah yang tertua di dunia dan yang pertama melahirkan pengertian dialektika (proses kontradiksi atau perjuangan segi-segi bertentangan dalam pikiran maupun alam) adalah orang Karo, bukan Yunani kuno Herklitos sebagaimana tertulis di literatur orang Barat. Karena dialektika Heraklitos baru muncul 500 BC. Dialektika Kako itu sudah lebih dari 6-7 ribu tahun duluan. Ini patut bikin kita bangga dan karena itu juga tak mungkin hilang jati-diri Karo itu.

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.