Warung Berjalan di Karo Hilir

SADA ARIH 5SADA ARIH SINULINGGA. KUTALIMBARU. Puluhan orang muda Karo berasal dari kampung Laubicik Batu Burbar (Bunga Merdeka) yang masuk ke Desa Namomirik (Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang) setiap pagi berdagang keliling kampung menjual kebutuhan sehari-hari; a.l. ikan, sayur, tahu, tempe, dll. Pekerjaan ini disebut along-along oleh masyarakat setempat.

Pekerjaan sebagai along-along ini telah berjalan beberapa tahun dilakoni mereka untuk memenuhi kebutuhan warga sektiar sehingga warga tidak perlu lagi pergi ke Pasar Pancurbatu pada hari pekan (Sabtu) atau ke Pasar Sepuluh pada setiap hari pekannya (Rabu).

Along-along 1Justra Surbakti (foto) kepada Sora Sirulo mengakui memang ia yang awalnya mengajak untuk teman sekampungnya untuk berjualan seperti ini. Awalnya yang dijual adalah ikan basah (ikan laut). Kemudian mereka juga membawa tahu tempe sesuai permintaan pembeli. Lama kelamaan yang dibawa untuk dijual terus bertambah seperti sekarang ini bertambah ke sayur mayur dari Dataran Tinggi Karo (Karo Gugung) serta tomat, cabe, tauge, ikan mas, ikan nila, ikan teri, dll.

Diakui oleh Justra, hasilnya cukup lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berusaha seperti ini tidak menuntut ijasah dan modal banyak.

“Terpenting, kita tidak diatur oleh orang lain seperti karyawan,” tuturnya.

Ajakannya disambut baik oleh teman-temanya satu kampung bahkan oleh beberapa dari kampung lain di sekitarnya ikut mengeluti berdagang seperti ini. Saat ini, berpuluh-puluh orang bekerja sebagai along-along mengelilingi kampung-kampung di sekitar Kota Pancurbatu.




Ada yang mengambil rute ke arah Lau Bakeri (Sungai Krio), Sampe Cita, Berdikari hingga ke perbatasan Kabupaten Langkat. Ada pula yang ke arah jalan menuju Dataran Tinggi Karo seperti Sembahe dan Bandarbaru serta kampung-kampung yang didirikan Gurusinga mergana setelah menyeberangi jembatan Derek (titi gantung) yang antara lain adalah kampung Durin Sirugun.

Justra Surbakti, seorang anak muda Suku Karo yang bisa menunjukkan kegigihannya untuk berusaha dan berhasil mengajak teman-teman sekampung dan sekitarnya. Karena sekelompok pemuda inilah, kampung Lau Bicik Batu Burbar menjadi terkenal sebagai Kampungnya Along-along.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.