Kolom M.U. Ginting: MENAKUT-NAKUTI MEDIA SOSIAL

M.U. GINTING 3Belakangan tersebar di media sosial isu yang ’menakutkan’ atau lebih tepat disebut ’menakut-nakuti’. Dari segi psikologi dan kontradiksi, ada orang menakut-nakuti karena sebaliknya ada orang yang semakin tak takut, lancang dan terbuka.

“Isu ‘Big Data Security’ yang viral di media sosial dan netizen di Indonesia adalah Hoax. Menkominfo dan Bareskrim Mabes Polri yang membantah isu tersebut mengingatkan agar pesan berantai yang beredar secara acak jangan buru-buru dipercaya kebenarannya,” rilis detikNews.

Bahwa dari semula internet sudah ada penjaga atau pencoleng data seperti sudah dibongkar juga oleh Snowden dan Assange, tidaklah mengherankan. Dari penelanjangan kedua orang ini terlihat siapa yang punya kepentingan di belakang ’pengumpul data’ itu, atau data security itu.

Kalau kita kembali lagi ke soal penting dan sederhana, ada 2 kepentingan bertarung di dunia sekarang ini; yaitu kepentingan neolib memperjuangkan ’global hegemony’ (Chossudovsky) dan kepentingan nasional seperti yang diperjuangkan oleh pemerintahan Jokowi/ JK di Indonesia. Semua negeri berkembang dunia terutama menakut-nakutiyang kaya SDA juga berusaha bertahan pada kepentingan nasional karena, di sini, pertarungan antara dua kepentingan itu sangat tajam. Di Indonesia kita lihat belakangan ini dalam ’pertengkaran dua menteri’, soal Masela dan Freeport.  

Apapun soal besar politik, ekonomi, security, yang terjadi secara internasional, jangan lupa menghubungkannya dengan 2 kepentingan ini. Dengan begitu, persoalannya jadi sangat sederhana, menganalisanya dan bikin penilaian serta keputusan sederhana dan dimengerti pula. Dalam hal ini ada yang ’mengumpulkan data dari internet, dari media sosial, dsb. Coba tanya: siapa yang berkepentingan bikin begitu? 

Pertama, sudah ada pengalaman dari Snowden dan Assange, siapa yang berkepentingan, sudah jelas.

Ke dua, terlihat ada maksud untuk menakut-nakuti dan menutup mulut orang kalau mulut itu tak disukai oleh ’pengumpul data’ ini. The ‘Big Data Security’ sangat takut akan KETERBUKAAN DAN PARTISIPASI PUBLIK. Inilah yang mau dicegah dan dilawan sebanyak mungkin karena imbasnya yang sudah semakin besar seperti badai besar cahaya surya yang melanda segala macam kegelapan.




Kegelapan adalah urat nadi kehidupan bagi grup manusia ini, sudah sangat jelas terungkap dari peristiwa Snowden dan Assange. Kedua orang ini adalah pahlawan keterbukaan dan partisipasi publik era 21, tetapi pemerintah AS dan diamini pemerintah Eropah Barat bikin siksaan dan penderitaan bagi kedua pahlawan ini, yang sampai sekarang tanpa kebebasan. 

Ke tiga, jawaban dan kesimpulan yang sudah sangat jitu dari pejabat-pejabat Indonesia itu, tak ada yang perlu ditakuti selama data-data itu bisa dipertanggungjawabkan, dan perlu selalu disiarkan. Semua opini atau pendapat yang berguna bagi kemanusiaan, sebagai informasi dan pencerahan.

Katakan apa yang harus dikatakan, tulis apa yang harus ditulis!




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.