Aku Perangin-angin Pinem, Bagaimana Kam?

Oleh: Robetmi Jumpakita P. Pinem (Taipei)*

 

 

China 3
Penulis seusai dilantik sebagai Sekjen Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Taiwan

Tinggal di luar negeri untuk sekolah tidak membuatku lupa akan mergaku atau sungkan untuk menggunakan merga tanda aku dari Suku Karo.

1. Bagiku, merga adalah sesuatu yang sangat mahal dan memiliki banyak arti. Merga itu adalah aku sendiri.

Saya sangat senang ketika dipanggil dengan sapaan Pinem. Bagaimana dengan Teman-teman? Apakah kita malu orang lain tahu kita orang Karo? Saya yakin kawan-kawan semua bangga sebagai orang Karo.

Menurut saya, merga memiliki beberapa arti, Seperti :

 

2. Sebagai identitas
Merga yang kita punya menunjukkan bahwa kita Orang Karo dan memudahkan orang lain atau sesama orang Karo mengenal satu sama lainnya. Identitas diri sangat penting untuk menunjukkan siapa kita di manapun kita berada.




3. Sebagai Pengikat
Merga memudahkan kita untuk memiliki rasa kepemilikan satu sama lainnya. Bagi kita yang tinggal di Tanah Karo, bertemu dengan yang bermerga Karo sudah biasa. Tapi, tidak demikian halnya ketika kita tinggal di luar negeri. Kalau bertemu dengan orang Karo, langsung merasa seperti keluarga, persaudaraan semakin terikat. Sekalipun sebelumnya tidak kenal satu sama lainnya persaudaraan kalak Karo akan semakin erat.

 

4. Sebagai Pengingat (alarm)

China 2
Liburan Ke China (Musim Dingin) Sebelum Memulai Semester Baru

Merga yang melekat pada nama kita sejauh manapun kita merantau atau tinggal maka merga yang kita punya menjadi alarm atau pengingat untuk pulang. Merga mengingatkan kita berasal dari Tanah Karo Simalem. Ada saatnya kita mulih ku kuta untuk bersama-sama membangun kuta kemulihenta, dan memberikan dampak positif bagi Tanah Karo Simalem.

Karena masih jarang orang Karo bersekolah atau tinggal di Taiwan, maka ketika bertemu orang Karo saya langsung menggunakan bahasa Karo. Lebih dua tahun tinggal di luar negeri untuk sekolah sehingga bisa berbahasa Karo dengan sesama orang Karo. Seolah-olah seperti minum air dalam keadaan sangat haus.

 


Cinta Tanah Karo

Semoga dimanapun kita berada tetap tidak lupa pada Tanah Karo. Semoga Bapak/ Ibu yang berhasil di tanah perantauan kembali untuk membangun Tanah Karo, dan memberikan kontribusi terbaiknya untuk kemajuan Tanah Karo.

Salam rindu dari Taiwan untuk Tanah Karo Simalem.

* Penulis adalah mahasiswa S3 di National Taiwan University of Science and Technology Taipei, Taiwan.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.