JHON ROCKY. SIMPANG EMPAT. Pasca Semburan awan panas yang melanda Desa Gamber (Kecamatan Simpang Empat) [Sabtu 21/5] menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga koban. Semburan awan panas yang mengakibatkan 9 orang korban ( 7 orang tewas dan 2 orang kritis) membuat Desa Gamber porak poranda dan dipenuhi abu vulkanik.
Suasana desa begitu mencekam. Ternak warga yang ikut menjadi korban ganasnya awan panas Sinabung banyak bergelimpangan di halaman rumah warga.
Menurut pantauan Sora Sirulo, seluruh warga Desa Gamber telah dievakuasi keluar dari Zona Merah oleh pihak TNI dan Polri. Warga tidak diperbolehkan lagi beraktivitas di desa itu. Pasca tragedi kemarin itu, pihak TNI berjaga-jaga di persimpangan Desa Gamber dan membuat portal untuk mengantisipasi warga tidak lagi masuk ke desa tersebut.
Seperti diketahui, sekitar 60% warga Desa Gamber masih bertahan di desa mereka walaupun pihak BNPB telah memberikan uang sewa rumah dan sewa lahan pertanian kepada warga. Berulang kali pihak Pemkab Karo melarang warga nemasuki Zona Merah, namun mereka tetap nekad tinggal di desa agar bisa mengolah lahan pertanian mereka.
Baskita Ginting (40), Sekretaris Desa Gamber menuturkan, pihaknya telah berulang kali menghimbau warganya agar mengungsi dari Zona Merah namun himbauan pihaknya tidak pernah digubris. Warga tetap tinggal di Desa Gamber tanpa pernah mau tahu resiko yang bakal mereka hadapi.
“Mudah mudahan dengan adanya peristiwa tragis ini, warga sadar dan tidak lagi memasuki Desa Gamber,” katanya mengakhiri.