Mandi Balimau di Riau Sama Dengan Erpangir di Karo?

Renny F. Ginting (Pekanbaru)

 

Renny Febrina GintingMenetap di bumi Lancang Kuning Pekanbaru (Riau) selama 4 tahun terakhir ini membuat saya tertarik terhadap persamaan antara Karo dan Melayu. Tak jarang, saat saya bilang berasal dari Deliserdang, mereka akan bilang: “Di sana ada Melayu juga kan, Melayu Deli”. (Agak senang karena gak langsung dibilang Batak).

Satu hari sebelum datangnya Bulan Ramadhan, biasanya warga Pekanbaru dan sekitarnya (biasanya Melayu dan Minang) melakukan semacam ritual mandi ke sungai yang disebut mandi balimau. Menurut teman saya, itu bertujuan untuk membersihkan diri sebelum memasuki Bulan Ramadhan.

limauMenurut Pdt. Julianus Ginting MA, Sekum PGI Wilayah Riau, mandi balimau ini adalah pengaruh Hindu di Riau. Sebelum agama Islam berkembang di Riau, terlebih dahulu Hindu ada di Riau. Ini dapat kita lihat oleh adanya Candi Muara Takus di Kabupaten Kampar (Riau).

Waktu pertama kali melihat mandi balimau, saya jadi berpikir dalam hati: “Erpangir kap kalak e.” Jadi bingung sendiri karena waktu tinggal di Desa Jati Kesuma (Kecamatan Namo Rambe, Deliserdang) yang mayoritas penduduknya Suku Jawa, tidak pernah saya jumpai kalak erpangir sebelum masuk Bulan Ramadhan. Adat Kalak Karo juga mengenal Erpangir yang konsepnya tidak jauh berbeda dengan membersihkan diri (baik fisik dan psikis).








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.