Kolom Joni H. Tarigan: GARUDA INDONESIA MEMBANGGAKAN SAYA

joni hendra tariganDua hari ini saya sangat menikmat kesibukan untuk melakukan pengamatan ulang terhadap potensi longsor di lapangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Wayang Windu. Keringat bercucuran kerena harus mendaki dan menuruni pegunungan. Kondisi lain juga yang menguras cukup banyak tenaga adalah menelusuri jalur pipa yang memiliki potensi terkena dampak longsor. Sambil keringat terus mengucur, diskusi pun terus berlangsung.

Energi banyak yang terkuras, akan tetapi kesehatan merupakan imbalannya, karena tubuh manusia memang perlu olahraga.

Hal lain yang sangat membuat energi yang terkuras menjadi pantas adalah ilmu dari tenaga ahli Jepang sedikit demi sedikit berpindah kepada saya. Ilmunya yang satu itu mungkin tidak akan ditemukan di Kyoto Univesity atau pun universitas-universitas lainnya di dunia.

Toshiaki Hosoda dan Hiroshi Ogawa, merekalah pakar disaster dari Jepang yang membantu kami untuk melakukan pemantauan potensi bencana alam; baik terhadap fasilitas pembangkit dan juga terhadap lingkunan dan masyarakat sekitar. Kami garuda 2sangat menikmati perjalanan dan juga diskusi. Diskusi yang kami nikmati tidak hanya berkaitan dengan pekerjaan, akan tetapi juga melebar ke diskusi tentang budaya Jepang dan Indonesia.

Diskusi kerjasama industri kedua negara tak luput dari bahan yang semakin mendekatkan kami. Berkaitan dengan industri kedua negara, Hiroshi Ogawa tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap dimenangkannya poryek kereta cepat Bandung-Jakarta oleh China.”

They do not know how to build high speed train,” begitulah ungkapan Hiroshi Ogawa.

Saya pun menghibur hati mereka bahwa ada kemungkinan proyek kereta yang punya kemungkinan dapat digarap oleh Jepang. Proyek tersebut adalah pembangunan rel kereta Jakarta-Surabaya. Informasi ini saya peroleh dari media saat Presiden Indonesia Jokowi menghadiri G7 di Jepang baru-baru ini. Hal-hal yang baik pun terus kami perbincangkan dan ahirnya sampailah pertanyaan saya tentang pesawat yang mereka tompangi dari Jepang ke Indonesia.

“GARUDA, we used Garuda,” jawab  Toshiaki Hosoda.




Saya tidak bisa menutupi kebahagiaan saya karena mereka menggunakan maskapai Indonesia. Mereka mungungkapkan bahwa harganya cukup murah, dan tidak harus transit di Singapura. Mereka bisa terbang langsung dari Haneda-Jepang ke Seokarno Hatta-Indonesia. Setelah mengungkapkan rasa terimakasih saya  kepada mereka, saya kemudian melanjutkan pertanyaan: “Bagaimana dengan service yang anda rasakan, dengan harga yang menurut anda murah?”

Jawaban Hosoda inilah yang membanggakan saya, karena  beliau mengatakan dengan sangat antusias bahwa Garuda menawarkan service yang sangat bagus. Mulai dari keramahan crew dan juga fasilitas lainnya selama penerbangan.

Garuda memang sudah terkenal dengan kualitasnya di media nasional dan internasional. Akan tetapi saya menikmati kebanggan tersendiri ketika orang dari negara lain menyampaikan langsung pujian atas kualitas layanan yang dimiliki oleh GARUDA INDONESIA. Terima kasih Garuda, semoga semakin jaya bersama NKRI.

Salam semangat dan perjuangan.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.