Kolom M.U. Ginting: Porno di Youtube dan Google

M.U. GintingMenutup Google dan You Tube tidak tepat menurut JK, karena kedua situs itu banyak manfaatnya, terutama kita bisa mendapatkan informasi dan ilmu dari situ. Betul sekali juga saya pikir, karena soalnya adalah pertandingan antara yang negatif dan yang positif dalam tiap perubahan dan pembaruan teknologi informasi dunia itu.

Pertarungan antara 2 segi yang bertentangan ini, antara yang positif dan yang negatif, kelihatannya sekarang sedang dimenangkan oleh yang negatif. Buktinya, dunia kita sudah berubah jadi dunia ’sodom and gomorrah’, dimana kejahatan dan kematian sudah lebih kuat atau lebih berdominasi dari pada kebaikan dan kehidupan. Jiwa manusia tak begitu berharga, tak ada bandingannya dengan waktu-waktu lalu.

Tetapi, yang positifnya atau yang bermanfaat seperti mendapatkan informasi dan ilmu, juga tak ada bandingannya dibandingkan abad-abad lalu. 2 trend ini yang negatif maupun yang positif sama-sama tak ada bandingannya pada era lalu. Jadi, sekarang inilah keduanya mencapai tingkat puncak ’kejayaannya’ masing-masing. Pertanyaannya adalah mana yang kalah atau yang menang dalam pertarungan antara 2 fenomena itu. Tugas kita yang berpihak supaya yang positif bisa menang ialah menciptakan syarat yang memungkinkan kemenangan yang positif itu.

youtube 2Untuk menciptakan syarat-syarat ini perlu dilihat lebih dulu syarat-syarat yang memenangkan ’kejahatan dan kematian’ (negatif) itu. Seterusnya baru memikirkan dan akan menemukan syarat-syarat untuk ’kebaikan dan kehidupan’ (positip).  

Mengapa ’kejahatan dan kematian’ bisa mendominasi keadaan dunia kita sekarang?

Banyak macam kejahatan. Bisa karena iri atau cemburu, kekerasan di rumah tangga, dendam per orangan, curi duit atau copet, dsb. Umumnya ini tak punya rencana besar di belakangnya.

Kejahatan lain yang punya gagasan jangka panjang demi duit dan kekuasaan secara satu daerah, satu negara atau seluruh dunia ’global hegemony’ (Chossudovsky). Yang terakhir inilah yang telah menimbulkan kejahatan luar biasa di dunia, seperti narkoba, terorisme, dan korupsi besar-besaran dalam satu negara tertentu terutama negeri berkembang yang kaya SDAnya untuk melumpuhkan ekonomi nasionalnya termasuk mencekiknya dengan beban utang yang disodorkan oleh penguasa finans global itu juga.

Kejahatan-kejahatan lainnya seperti porno, judi, prostitusi, permainan-permainan kekerasan digital dengan memanfaatkan internet media Google, Youtube dsb tak bisa juga dibilang tidak termasuk dalam usaha besar world power itu. Itu termasuk. Tetapi, seperti Wakil Presiden JK bilang, tak bisa ditutup karena ”kita cari informasi dan ilmu juga di situ”.




“Konten-konten yang negatif, porno, perjudian, hatespeech kita blok terus bahkan kita upayakan lebih efektif lagi,” ujar Menkominfo Rudiantara di Gedung DPR untuk membantah ”Desakan agar pemerintah memblokir Google dan YouTube dengan alasan konten pornografi dan kekerasan disampaikan Sekjen Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jafar Hafsah” (detiknews).

Memang sangat susah memblokir konten kejahatan itu, karena yang memblokir seorang menteri dengan beberapa pembantunya, sedangkan yang bikin konten itu bisa ratusan atau bahkan ribuan dengan biaya yang pasti bisa mengalahkan biaya satu kementerian satu negeri berkembang. Tetap harus dijalankan seefektif mungkin  sementara baru itulah jalan yang paling baik.

Paling penting ialah internet (google, youtube) dalam arti pencarian informasi dan ilmu tadi, publik akan mengetahui dan menguasai semakin mantap bahwa rencana kejahatan itu semua adalah dalam rangka gagasan besar world hegemony atau global hegemony seperti yang dianalisa oleh akademisi AS professor Michael Chossudovsky.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.