Petani Sinabung Tak Sempat Mengeluh

rikwan sinulinggaRIKWAN SINULINGGA. BERASTAGI. Setelah beberapa kali diterjang abu vulkanik pasca erupsinya kembali Gunung Sinabung yang cukup besar petani yang paling terdampak sdi Kecamatan Merdeka dan Kecamatan Simpang Empat mengatakan bahwa kerugian dari dampak debu vulkanik Sinabung yang terhir sangat besar.

“Saya menaksir kerugian pribadi saya sampai puluhan juta. Lahan jeruk saya kebetulan tertimpa debu vulkanik saat musim berbunga. Belum lagi tanaman tomat dan sayur mayur lainnya. Baru sekali panen, sudah hancur semua. Tpi, yang namanya hidup kita tidak boleh hanya mengeluh dan berteriak minta bantuan dengan berbagai cara. Terpenting, saya harus bangkit kembali untuk merawat kembali kebun jeruk dan menanam kembali tomat dan sayurnya,” demikian dituturkan oleh salah seorang petani dari Desa Gajah, K. Berahmana.

debu vlkanikBerahmana rela untuk kembali dari nol lagi.

“Mudah-mudahan berhasil dan erupsi Sinabung pun reda sampai panen berhasil sedikit demi sedikit. Yang penting kita berusaha,” tukasnya sambil menunjukkan tanaman tomat dan jeruknya yang sempat terkena debu Sinabung.

Dia juga harus mengeluarkan biaya extra untuk pembersihan dan perawatan dari dampak debu vulkanik. Setelah beberapa kali diguyur hujan yang cukup lebat petani kembali mencoba mengolah lahan pertaniannya dengan mencangkol atau dengan bantuan traktor untuk penggemburan tanah yang sempat 10-20 cm tertutup debu vulkanik.

Dengan pengolahan lahan ini, kembali petani meyakini bahwa debu vulkanik mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman sekaligus menyuburkan tanah.

Tetap berusaha dan berdoa semampu kita, semakin banyak mengeluh membuat kita tertinggal semakin jauh, itulah prinsip para petani di daerah ini.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.