Kabupatennya Suku Pakpak

 Oleh: Matius Barus (Jakarta)

 

matius barusSewaktu pertama kali Kabupaten Pakpak Bharat (Sumatera Utara) terbentuk, seorang teman yang kebetulan orang Pakpak langsung menelepon saya. Dia bermarga Sinamo.

“Njuah-juah, bang,” katanya menyapa.
“Mejuah-juah, ada apa?” sahutku.
“Bisa kita ketemu, bang?” katanya lagi.

Saya mendengar suaranya cerah ceria. Jangan-jangan dapat lotere kawan ini, gumamku dalam hati.

Saya langsung menjawab, bisa!

Singkatnya, Bertemulah kami di kedei kopi “Pa Geleng” di Simpang Sempakata.

Langsung dia memesan teh susu buat saya.

“Apa rokok, abang?” katanya lagi.

pakpak bharat 3
Ilustrasi: DARUL KAMAL LINGGA GAYO (Tigabinanga)

Betul-betulah si kawan dapat rejeki ini pikirku.

Setelah berbasa-basi sejenak, kawan saya ini mengatakan :

“Orang Pakpak sudah merdeka, bang,” katanya.

Saya sangat terkejut, karena yang saya tahu orang Indonesia sudah merdeka, termasuk juga Pakpak.

Lalu saya bilang: “Ah, ada-ada saja kau. Orang Pakpak bukan Indonesia rupanya?”

“Yang saya tahu Indonesia sudah lama merdeka. Tapi, kok sekarang bilang kau orang Pakpak sudah merdeka? Mabuk kau ini?” Sambungku

Kemudian teman saya ini pun curhat kepada saya.

“Bang, coba abang ke Sidikalang, bahasa apa yang paling sering abang dengar di sana?” katanya.

Saya pun menjawab: “Batak Toba.”

Lantas, dia memotong ucapan saya.

“Jangan abang bilang Batak Toba. Tapi Batak. Gitu aja,” katanya.

Lalu dia tanya lagi: “Bupatinya orang apa?

Saya jawab lagi: “Batak.”

Dia tanya lagi: “Kalau abang ke loket bus (dia menyebut salah satu merk bus), mandornya orang apa?”

Saya jawab lagi: “Batak.”

script async src=”//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js”>


Selanjutnya dia tanya lagi: “Anggota DPRD Dairi dan seluruh staf-staf Kantor Bupati Dairi,kebanyakan orang apa?”

Saya jawab lagi, walaupun saya sebenarnya sudah capek: “Batak.”

Kemudian dia pun tersenyum dan berkata: “Abang sudah tahu jawabannnya mengapa saya bilang orang Pakpak sudah merdeka. Karena abang pasti tahu bahwa Kabupaten Pakpak Bharat sudah terbentuk.”

Karena tidak puas, saya pun berkata: “Bukankah Tanah Dairimilik orang Pakpak?”

Kemudian, teman saya ini menjawab: “Itu dulu, bang. Sekarang tidak lagi. Tapi biarlah, orang Pakpak ikhlas Dairi jadi milik mereka, yang penting Pakpak sudah misah.”

Saya berdoa, mudah-mudahan Karo tidak seperti itu suatu saat nanti.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.