Relokasi Mandiri di Lingga Semakin Ricuh

rikwan sinulinggaRIKWAN SINULINGGA. KABANJAHE. Penolakan sekelompok warga Desa Lingga (Kecamatan Simpang Empat) desanya menjadi tempat relokasi mandiri dari pengungsi asal 4 desa kaki Sinabung meningkat ke ricuh.

Setelah beberapa hari lalu terjadi pemagaran jalan yang diakui warga Desa Lingga adalah aset desa mereka yang dijadikan tempat relokasi mandiri oleh pengembang, hari ini [Jumat 29/7: sekitar Pukul 19:00 wib] terjadi kebakaran alat berat (beko) yang biasanya dipergunakan untuk mengerjakan tempat relokasi mandiri di Desa Lingga. Belum ada penjelasan apakah alat tersebut terbakar atau sengaja dibakar.

demo rusuh 1
Warga Lingga penghunjukrasa ketika berkumpul di Tugu Bambu Runcing, Kabanjahe. Foto: JOPPIE SINULINGGA.

Informasi yang Sora Sirulo peroleh dari beberapa warga Lingga terkait kejadian ini, kiranya polisi menangkap beberapa warga Desa Lingga yang diduga sebagai pelaku pembakaran beko itu. Di lokasi penangkapan terlihat beberapa mobil warga Desa Lingga rusak berat. Belum ada keterangan yang Sora sirulo peroleh untuk bisa memastikan apakah kenderaan ini sengaja dirusak oleh oknum tertentu.

Penangkapan beberapa warga dan rusaknya mobil warga Desa Lingga, memicu aksi demo damai warga Desa Lingga ke Kantor Polres Kabanjahe dengan long march dari Desa Lingga ke Kantor Polres. Namun, aksi damai ini berubah menjadi anarkis karena beberapa warga dengan spontan melempari kantor Polres sehingga pihak Polres terpaksa membubarkan pendemo dengan tembakan gas air mata.

demo rusuh 2
Beko yang terbakar di tempat relokasi mandiri 4 desa kaki Sinabung di Desa Lingga. Terlihat latar belakang Gunung Sinabung yang baru saja kemarin meletus tiga kali. Foto: PELIN DEPARI.

Ada beberapa warga Desa Lingga menjadi korban luka serius. Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit Ester (Kabanjahe). Belum jelas apakah korban tersebut terkena serpihan peluru gas air mata atau terkena tembakan. Hingga saat berita ini dipersiapkan untuk dinaikkan (upload) [Pukul 22.25 Wib], warga Desa Lingga masih bertahan di sekitar Tugu Bambu Runcing (Kabanjahe).

Permasalahan ini semakin pelik karena warga Desa Lingga tetap menolak rencana relokasi mandiri di Desa Lingga. Sementara Pemkab Karo belum memberi penjelasan kepastian mengenai relokasi mandiri di Desa Lingga ini, pengembang tetap melksanakan pembangunannya.

Beberapa tokoh masyarakat Karo yang sempat diwawancarai oleh Sora Sirulo mengharapkan hendaknya Pemkab Karo, DPRD dan BPBD Kabupaten Karo segera mengambil sikap yang lebih arif dan bijaksana agar kejadian ini tidak berlarut-larut.







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.