Sekolah Sehari Penuh?

Oleh: Rikwan Sinulingga (Berastagi)

rikwan sinulinggaGak kebayang nasib kami sekumpulan anak SD ini pulang sekolah Pukul 13:00 wib, berjalan kaki menyusuri jalanan dari sekolah menuju desa kami dari jalan aspal, jalan berbatu dan jalan tanah melalui hutan belantara. Selama 3 jam perjalanan dengan berjalan kaki, sepulang sekolah biar gak berasa capek sambil bercanda, tertawa, bermain menyusuri jalan menuju desa kami, kami tak ada makanan dan minuman tuk ngganjel perut, nah…

Kalau ada kelihatan buah jeruk atau jambu, atau sesuatu yang bisa kami makan untuk mengurangi rasa lapar dan haus, kami ambil saja. Pemilik ladang-ladang juga kasihan pada anak kecil. Mudah-mudahan jangan dituntut. Setengah perjalanan karena kepanasan dan keringat mulai mengucur deras membasahi baju….

sekolah 1Ahhh…. buka baju aja ah… gerah banget…. (sambil buka baju). Ada yang ikutan dan yang lainnya tetap bertahan dengan keringat yang membasahi baju dan celananya yang besoknya juga masih harus dipakai…

3 jam kemudian, akhirnya sampai di rumah…. Untung masih sanggup menahan gerahnya terjangan terik matahari. Kalau tidak, bisa buka celana sekalian biar terasa hembusan angin langsung menerpa kulit badan.

Assyiiik…. ademnyaaa..!!! Hehehe…

3 jam tanpa makan dan minum. Untung teman-teman suka bercanda jadi gak terasa capeknya, wah tapi…!!! Gak kebayang kalau Pak Menteri Pendidikan yang baru nanti mewajibkan sekolah sehari penuh. Hitung-hitung pulang sekolah Pukul 5 sore. Hhmmm… menyusuri jalan aspal, jalan berbatu, jalan tanah di bawah hutan belantara. Nyampe di rumah 3 jam kemudian…. Pukul 8 malam tepatnya…

Kalau jalan malam, berani gak, ya? Wahhh, bisa diculik. Ah, gak mungkin diculik. Orang miskin masak diculik? Minta tebusan apa?




Tidak takut ular, kala jengking atau harimau? Ahhh… Kalau binatang buas macam gitu udah biasa, generasinya oom Tarzan, mana takut. Yang kutakutkan ketemu kecoak sama cicak di tengah hutan.

Nah, kalau jalan malam-malam melewati hutan, gak takut hantu? Iya, ya. Wuihhh…. langsung serentak buka baju, buka celana terusssss kabuuurrrr ….. Sambil teriak bapaaaaakkk, mamamaaaaaak…. toloooooooongg!!!!!!!

Tapi yang kutakutkan, Pak Menteri, hanya memikirkan anak-anak SD yang paginya diantar bapaknya dengan mobil mewah ke sekolah sambil berangkat kerja, siangnya dijemput oleh ibu atau pembantunya atau sopir pribadinya atau mobil jemputan dan jalan-jalan ke mall dulu.

Huuuuhhhhh….. Bagaimana nanti, yah?

Atau SD kami nanti dibuatin asrama, ada baby sitter yang ngelonin setiap harinya. Ah, asyik juga tuh. Tapi gak ketemu papa sama mama lagi, deh. Bagaimana maksudnya, yah? Aku kan masih anak SD, tidak boleh banyak pikiran. Bisa naik tensi nanti strooke….. putus sekolah, deh. Bingung.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.