Kolom Herlina Surbakti: KETERAMPILAN ABAD 21 (Bagian 2)

[one_fourth]Keterampilan Abad 21[/one_fourth]

herlina 3Keterampilan Abad 21 mengacu pada satu set pengetahuan yang luas, keterampilan, kebiasaan kerja, dan karakter yang diyakini (oleh pendidik, reformis sekolah, dosen, pengusaha, dll.) yang diperlukan untuk sukses pada era globalisasi sekarang ini, terutama dalam hubungannya dengan program perguruan tinggi dan karir kontemporer dan lapangan kerja.

Secara umum, keterampilan Abad 21 dapat diterapkan di semua bidang mata pelajaran akademik serta pada semua jenis dan jenjang pendidikan, karir maupun pengaturan sipil sepanjang hidup siswa/ mahasiswa.

Perlu diingat, konsep “keterampilan Abad 21” mencakup bidang pengetahuan dan keterampilan luas yang tidak mudah untuk mendefinisikannya dan yang belum resmi  kategorinya. Istilah ini banyak digunakan dalam pendidikan, tapi tidak selalu didefinisikan secara konsisten, sehinggang dapat menyebabkan kebingungan dan interpretasi yang berbeda.

Ada beberapa istilah terkait yang juga sering digunakan: Keterampilan aplikasi, keterampilan lintas-kurikuler, keterampilan lintas-disiplin, keterampilan interdisipliner, keterampilan transversal, keterampilan non kognitif. Istilah-istilah ini terutama digunakan dalam referensi untuk bentuk umum dari pengetahuan terkait Keterampilan Abad 21.

Meskipun istilahnya berbeda atau tidak  identik, dan mungkin memiliki arti yang keterampilan 2berbeda atau khusus dalam konteks teknis tertentu, berbagai keterampilan beragam yang dibahas dalam tulisan ini adalah untuk keperluan praktis dan kegunaannya. Sementara keterampilan khusus dianggap Keterampilan Abad 21 dapat didefinisikan, dikategorikan, dan ditentukan. Mereka berbeda dari orang yang satu dengan orang yang lain, tempat yang satu dengan tempat yang lain, atau sekolah yang satu dengan sekolah yang lain. Istilah-istilah tersebut mencerminkan  konsensus secara umum –mungkin agak longgar dan bisa juga bergeser.

Daftar berikut ini memberikan gambaran singkat pengetahuan, keterampilan, kebiasaan kerja, dan karakter yang pada  umumnya terkait dengan Keterampilan Abad 21:

1. Berpikir kritis, pemecahan masalah, penalaran, analisis, interpretasi, informasi dan sintesis.

2. Keterampilan dan praktek penelitian, pertanyaan interogatif. Kreativitas, kesenian, rasa ingin tahu, imajinasi, inovasi, ekspresi pribadi.

3. Ketekunan, pengarahan diri sendiri, perencanaan, disiplin diri, kemampuan beradaptasi, inisiatif.




4. Komunikasi lisan dan tertulis, berbicara di depan umum dan presentasi, kemampuan mendengarkan dangan aktif.

5. Kepemimpinan, kerja dalam tim, kolaborasi, kerjasama, fasilitas dalam menggunakan ruang kerja maya

6. Melek Teknologi informasi dan komunikasi (ICT), literasi media dan internet, interpretasi data dan analisis, pemrograman komputer

7. Civic, etika, dan literasi keadilan sosial

8. Melek ekonomi dan keuangan, kewirausahaan

9. Kesadaran global, melek multikultural, kemanusiaan

10. Literacy sains dan penalaran, literacy metode ilmiah

11. Lingkungan, konservasi dan pemahaman ekosistem.

12. Kesehatan dan melek kesehatan, termasuk gizi, diet, olahraga, dan kesehatan dan keselamatan masyarakat

Sementara banyak individu dan organisasi telah mengusulkan definisi Keterampilan Abad 21. Sebagian besar telah mengadopsi standar pembelajaran yang mencakup atau alamat keterampilan lintas-disiplin (BERSAMBUNG).








One thought on “Kolom Herlina Surbakti: KETERAMPILAN ABAD 21 (Bagian 2)

  1. Kolom HS soal Keterampilan abad 21 sangat menarik dan penting bagi orang Karo terutama kalau dilihat dari segi karakter introversinya.

    “Oleh karena itu, disarankanlah agar orangtua memakai bahasa ibu kepada anak-anaknya. Juga untuk memastikan supaya anak-anak tidak kehilangan nilai-nilai budayanya karena untuk bisa sukses dalam era globalisasi ini si anak harus mempunyai akar budaya yang kuat.
    Di dalam hal ini, anak-anak generasi muda Karo haruslah mengetahui siapa dirinya sebelum bergabung dengan pekerja-pekerja nasional maupun pekerja internasional. Di samping itu, mereka juga harus diajarkan keterampilan-keterampilan abad ke 21.”

    HS antara lain menuliskan keterampilan itu sbb:

    – Komunikasi lisan dan tertulis, berbicara di depan umum dan presentasi, kemampuan mendengarkan dengan aktif.
    – Melek Teknologi informasi dan komunikasi (ICT), literasi media dan internet, interpretasi data dan analisis, pemrograman komputer

    Soal komunikas tertulis sudah banyak orang Karo bikin perubahan.
    Orang Karo banyak kemajuan dalam soal tulis menulis, setelah era reformasi, sejajar juga dengan perubahan dunia dari abad extroversi loudmouth abad 20 ke abad ‘quiet revolution’ abad 21, artinya gilirannya orang-orang introvert untuk ngomong tetapi bukan offline tetapi secara online. Orang-orang introvert pada umumnya dapat kesempatan yang luar biasa memenfaatkan ‘kesendiriannya’ melalui internet, kesempatan mana belum pernah ada sepanjang ribuan tahun kemanusiaan. Kesempatan itu hanya ada setelah lahir era internet.

    Karena itu terjadi keluar- biasaan, perubahan besar dunia dimana internet sangat menguntungkan bagi kaum introvert. Dan mereka maju kedepan secara massal. Abad internet adalah abad introversi, abad ‘quiet revolution’ Susan Cain dalam bukunya ‘The Power of Introverts in a World that Can’t Stop Talking’.

    “We suggest that the positive affect produced by introverts’ extraverted behavior may buffer the potentially depleting effects of counterdispositional behavior, and we consider alternative explanations. We conclude that dispositional introverts may indeed benefit from acting extraverted more often and caution that dispositional extraverts may want to adopt introverted behavior strategically, as it could induce cognitive costs or self-regulatory depletion more generally.” (John Zelenski, Professor of Psychology at Carleton University in Ottawa, Ontario). Yang lebih menarik lagi ialah bahwa dari hasil penyelidikannya ditemukan bahwa “acting extraverted produces hedonic benefits regardless of disposition”.

    Jadi dalam menuju perubahan keterampilan ini bagi orang Karo introvert itu perlu ‘acting extroverted more often’ atau seperti sudah sering kita bilang di miliskaro, perlunya ‘boldness’ dalam sikap sehari-hari. Orang Karo sudah luar biasa banyak bikin ini dalam tulisan online sesuai dengan pemanfaatan era internet itu. Tetapi seperti HS bilang “Komunikasi lisan, berbicara di depan umum dan presentasi” masih perlu selalu diingkatkan, artinya boldness tadi atau lebih bersikap extrovert itu.

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.