Kolom Herlina Surbakti: KETERAMPILAN ABAD 21 (Bagian 3)

[one_fourth]Pembaharuan[/one_fourth]

herlina 3Secara umum, konsep Keterampilan Abad 21 dimotivasi oleh keyakinan bahwa mengajar siswa yang paling relevan adalah berguna dan dibutuhkan. Keterampilan universal yang berlaku harus diprioritaskan di sekolah-sekolah saat ini. Dengan keyakinan ini, banyak sekolah mungkin belum/ tidak memprioritaskan seperti keterampilan di atas atau belum secara efektif diajarkan kepada siswa.

Ide dasarnya adalah bahwa siswa yang  menjadi dewasa di Abad 21 perlu diajarkan keterampilan yang berbeda dari yang dipelajari oleh siswa di Abad 20. Selain itu, keterampilan yang mereka pelajari harus mencerminkan permintaan spesifik yang menjadi tanggungjawab mereka yang bersifat kompleks, kompetitif, berbasis pengetahuan, informasi-usia, ekonomi berbasis teknologi dan masyarakat.

Keterampilan Abad 21 ini relevan untuk semua bidang pendidikan dan studi akademis, dapat diajarkan dalam berbagai tempat di sekolah dan di luar sekolah. Ada cara utama dimana Keterampilan Abad 21 bersinggungan dengan upaya meningkatkan mutu sekolah.

keterampilan 5Guru mungkin sengaja mengajarkan keterampilan lintas disiplin dalam mata pelajaran sekolah. Sebagai contoh, dalam ilmu sains, siswa mungkin diwajibkan mempelajari metode penelitian yang juga dapat diterapkan dalam disiplin lain; mengartikulasikan teknis konsep-konsep ilmiah dalam bentuk lisan, tulisan, dan grafis;  mempresentasikan hasil lab, hasil dari sebuah panel ilmuwan aktif; menggunakan teknologi canggih, program perangkat lunak, dan aplikasi multimedia sebagai perpanjangan dari sebuah proyek yang ditugaskan.

Pemerintah, organisasi akreditasi, dan sekolah mungkin memerlukan Keterampilan Abad 21 yang akan diajarkan dan dinilai dalam mata pelajaran.

Contoh, pemerintah dapat mengadopsi standar pembelajaran yang secara eksplisit menggambarkan keterampilan lintas-disiplin, dan penilaian dapat dirancang atau dimodifikasi untuk mengevaluasi apakah siswa telah memperoleh dan menguasai keterampilan tertentu. Sekolah dan guru dapat menggunakan pendekatan pendidikan yang secara alamiah mendorong atau memfasilitasi perolehan keterampilan lintas disiplin.




Misalnya, Flipped Classroom, strategi pendidikan seperti pembelajaran otentik, demonstrasi pembelajaran, atau pembelajaran berbasis proyek cenderung lintas disiplin pada alam, dan siswa-dalam proses menyelesaikan sebuah proyek penelitian, misalnya-mungkin harus menerapkn berbagai keterampilan, multiple teknologi, dan cara-cara baru untuk menganalisis dan memproses informasi, sementara juga mengambil inisiatif, berpikir kreatif, merencanakan proses, dan bekerja sama dalam tim dengan siswa lain.

Dalam hal ini, siswa mungkin memperoleh berbagai, keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan dan kebiasaan kerja yang praktis, sementara  mereka juga menyelesaikan pelajaran akademik dan memenuhi standar pembelajaran yang  diperlukan siswa dalam program akademik tradisional.

Untuk itu, apabila kita ingin memajukan Indonesia dan Taneh Karo Simalem khususnya, pemuda-pemudanya harus kita ajarkan untuk menguasai bahasa Inggris. Mereka juga harus dididik terbiasa mempraktekkan keterampilan-keterampilan Abad 21, ditambah dengan sekali-sekali diadakan Guru-guro Aron!

Mejuah-juah! (SELESAI)








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.