Kolom W. Wisnu Aji: Infrastruktur Jokowi, Mencari Solusi di Tengah Keterbatasan

(REFLEKSI KRITIS 2 TAHUN JOKOWI-JK) [Bagian 3]

 

infrastruktur
Foto: Redaksi Indonesia.

 

Dua tahun pemerintahan Jokowi – JK, infrastruktur dianggap sebagai program paling progresif dan berhasil dalam menuntaskan konektivitas. Program wijayanto 8infrastruktur jokowi mampu menjadi pijakan menekan biaya logistik yang tinggi. Infrastruktur Jokowi lebih menekankan pembangunan Indonesia sentris bukan Jawasentris seperti rezim sebelumnya. Infrastruktur Jokowi merupakan upaya mencari solusi di tengah keterbatasan.

Pada awal rezim Jokowi berkuasa, Jokowi mencoba menginisiasi reformasi anggaran yang selama ini terbebani masalah konsumtif berupa beban subsidi untuk BBM yang kurang bermanfaat bagi prinsip ekonomi berkelanjutan.

Setelah blusukan keliling Indonesia, ternyata faktor utama lambatnya pertumbuhan ekonomi seluruh wilayah dikarenakan minimnya infrastruktur serta konektivitas infrastruktur antar wilayah terutama kawasan Timur Indonesia.

Kebijakan reformasi anggaran, dimana pengalihan beban anggaran konsumtif untuk digunakan pada anggaran produktif, merupakan momentum kebangkitan pembangunan infrastruktur Indonesia. Fokus kebijakan reformasi anggaran merupakan katalisator penguatan infrastruktur berbasis Indonesia sentris.

Kebijakan infrastruktur Jokowi lebih menekankan konektivitas tanpa batas antar wilayah dan antar pulau sehingga tidak fokus lagi Jawasentris. Jokowi mensinergikan pembangunan konektivitas infrastruktur melalui rumusan RPJM Nasional berbasis partisipatoris.

Dalam 2 tahun Jokowi berkuasa, pasti rakyat telah melihat hingar bingar pembangunan infrastruktur mulai Sabang hingga Pulau Rote, semua dikebut sesuai target yang ditetapkan oleh Jokowi.

infrastruktur-2
Trans Sumatra. Foto: detik finance.

Seperti kita ketahui bersama, mulai optimalisasi pembangunan tol Trans Jawa yang dalam 2 tahun sudah bertambah 367 Km tol yang telah beroperasi, percepatan pembangunan tol Trans Sumatra sekitar 1.000 km. Penguatan infrastruktur laut untuk menguatkan logistik murah terkoneksi antar wilayah melalui tol laut yang sudah 6 kapal jalan. Belum lagi pembangunan Trans Kalimantan serta Trans Sulawesi hingga Trans Papua yang kurang 400 km terus dikebut penuntasannya.

Infrastruktur Jokowi juga fokus pada perbaikan serta perluasan Bandara di seluruh Indonesia. Penguatan pelabuhan dalam mendukung konektivitas tol laut hingga pembangunan bendungan untuk infrastruktur pengairan pertanian terus on progress.

Di samping itu, infrastruktur Jokowi juga fokus pada jaringan kelistrikan melalui proyek 35.000 MWatt dengan target elektrifikasi 90% seluruh wilayah Indonesia 2019. Jokowi juga fokus penguatan infrastruktur gas serta BBM kawasan perbatasan serta Timur Indonesia yang kemudian berdampak pada menurunnya inflasi dan sektor pangan yang murah bagi seluruh kawasan.

Dalam 2 tahun Jokowi juga menekankan penguatan infrastruktur BBM di Papua dan kawasan Timur lainnya yang saat itu BBM harga di Papua masih Rp. 100 ribu per liter serta semen Rp. 800 ribu per sak.

Dengan Jokowi mempermudah infrastruktur di seluruh wilayah, harapannya akan mempengaruhi biaya logistik pangan serta transportasi massal yang ujungnya harga pangan murah serta inflasi terjaga.

infrastruktur-3
Gerbong kereta ini adalah keluaran terbaru dari PT Industri Kereta Api (INKA) yang menjadi standard baru dari gerbong kelas ekonomi di Indonesia. Foto: ITA APULINA TARIGAN (dijepret dalam perjalanannya dari Surabaya ke Yogjakarta) hari ini: Kamis 20/10].

Sebenarnya keberhasilan Jokowi dalam mengakselerasi program infrastruktur bukan merupakan program baru yang dirumuskan. Program infrastruktur Jokowi adalah kesinambungan program rezim SBY yang belum tuntas atau bahkan yang dianggap gagal atau mangkrak, alias tidak mampu mencari solusi dalam mengurai masalah infrastruktur saat itu; mulai dari terbatasnya anggaran hingga pembebasan lahan serta kerumitan-kerumitan lainnya.

Infrastruktur Jokowi merupakan kecerdasan seluruh Tim Jokowi dalam mencari solusi di tengah keterbatasan yang dimiliki negara. Jokowi dianggap mampu mengurai masalah yang menghimpit pembangunan infrastruktur dengan melibatkan seluruh strake holder yang ada termasuk partisipasi rakyat.

Belajar pengalaman saat Jokowi menjadi Gubernur Jakarta, dimana seluruh konsep master plan sudah ada tinggal eksekusinya. Cuma, ketika terjadi himpitan masalah terutama pembebasan lahan, seolah mentah semua program infrastruktur yang konsepnya bagus.

Belajar dari pengalaman tersebut, Jokowi saat jadi Gubernur Jakarta berhasil mengurai masalah pembangunan infrastruktur yang telah mangkrak sejak 25 tahun. Jokowi juga berhasil dalam masalah pembangunan perluasan Waduk Pluit hingga normalisasi Sungai Ciliwung di tengah keterbatasan yang ada.

Dalam langkahnya mensukseskan program infrastruktur seluruh Indonesia, ternyata keterbatasan anggaran bukan penghalang bagi Jokowi karena akan selalu ada solusi di setiap masalah asalkan terkomunikasikan.




Dalam mencari solusi di tengah keterbatasan pembangunan infrastruktur, selain mengandalkan pengalihan anggaran sebesar Rp. 400 Trilyun per tahun, juga tidak menutup diri untuk utang luar negeri serta keterlibatan peran swasta, demi percepatan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

Jadi, dalam 2 tahun Jokowi JK berkuasa, infrastruktur merupakan program Jokowi yang paling progesif yang mendapatkan apresiasi kepuasan publik. Penguatan pembangunan infrastruktur juga sebagai stimulus memacu pertumbuhan ekonomi berkualitas.

Sehingga pembangunan infrastruktur Jokowi merupakan solusi di tengah keterbatasan demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat dalam memaknai pembangunan berkelanjutan serta pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

#SalamPencerahan

Dipublikasikan oleh :
CENTER STUDY REPUBLIC ENLIGHTMENT FOR PROGESIF MOVEMENT (CS REFORM)








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.