Ih Kusukula, Atuk (64) Cabuli Anak-anak Usia 8 dan 2 Tahun





IMANUEL SITEPU. BIRU-BIRU. Paiman alias Atuk (64) warga Pamah, Kelurahan Delitua Barat (Kecamatan Delitua) sungguh biadab. Meski telah bau tanah, Atuk malah nekad dan tega mencabuli sebut saja namanya Jilena (8) serta sepupunya Kapias (2). Keduanya warga Dusun 4, Rahayu, Desa Sidodadi (Kecamatan Biru-biru). Parahnya lagi, kakek yang telah dipenuhi uban di rambutnya ini sukses mencabuli Indah sebanyak 3 kali.

Informasi diperoleh Sora Sirulo di kediaman korban kemarin [Sabtu 10/12], aksi cabul yang dilakukan sang kakek berawal beberapa bulan lalu. Atuk tinggal menetap di rumah salah satu anaknya di Dusun 4 Rahayu, Desa Sidodadi (Kecamatan Biru-biru), tidak jauh dari gedung sebuah SD swasta, tempat Jilena menuntut ilmu.

Kerab melihat Jilemna bermain-main di lingkungan sekolah, timbul niat jahat Atuk. Diapun lantas memanggil Jilena dan lalu memberikan uang jajan pecahan Rp 2 ribu kepadanya. Begitu uang tersebut diberikan, Atuk lalu melucuti pakaian yang dikenakan bocah berperawakan gemuk ini lalu meraba-raba kemaluan korban.

“Awalnya aku diberi uang Rp 2 ribu. Lalu tubuh dan kemaluanku diraba sama Atuk,” kata Indah polos.

Perbuatan bejat yang dilakukan kakek berperawakan kurus tersebut bukan sampai di situ. Dia kembali memanggil Jilena saat jam istirahat [Senin 5/12: sekira 10.00 wib] dan kembali diiming-imingi akan diberi uang jajan. Jilena mau saja karena Atuk selalu menepati janjinya.

Kali ini, Jilena dibawa ke belakang rumah, lalu Atuk mengajaknya duduk di atas bangku. Bicara sedikit, Atuk langsung beraksi. Baju seragam sekolah Jilena dilucuti. Begitu Jilena telah bugil, Atuk lalu membuka pakaiannya dan setelah itu Atuk tidur di atas bangku yang terbuat dari kayu tersebut. Ketika Atuk tidur telentang, ia pun menyuruh Jilena memegang-megang kemaluannya.

“Aku lalu disuruh pegang-pegang burungnya ke kiri dan ke kanan. Setelah itu aku disuruh naik ke atas perutnya,” beber Jilena.

Kelakuan tak senonoh yang dilakukan Atuk dilihat oleh saksi Ana (28) melalui jendela nako rumahnya. Melihat hal itu jantung Ana langsung berdetak kencang. Dalam kondisi panik, Ana mencoba berteriak agar perbuatan sang kakek segera dihentikan. Akan tetapi, sang kakek tidak menghiraukan.




“Saya sempat teriak dengan berucap, hei anak-anak itu, ngapain Atuk gituin? Tapi si Atuk itu tidak peduli. Mungkin Atuk tidak dengar karena keenakan atau memang sudah pikun. Saya sempat memotret dengan hape saya melalui celah jende nako rumah saya. Tapi saya tidak tau berbuat apa dengan foto itu. Saya pun tak enak tidur dan makan karena memikirkannya,” kata Ana seraya menunjukan foto tersebut kepada wartawan.

Ternyata, aksi cabul yang dilakukan oleh Atuk tidak hanya sampai di situ. Beberapa hari lalu [Kamis 8/12: sekira 17.00 wib], Atuk kembali sukses mencabuli Jilena. Kali ini, yang menjadi korban bukan hanya Jilena. Kapias (2) adik sepupu Jilena juga menjadi korban. Jilena mengajak Kapias pergi menemui Atuk untuk berencana meminta uang jajan. Melihat kedatangan kedua bocah ingusan tersebut, hasrat birahi Atuk kembali bergejolak.

Atuk pun memberi syarat sebelum uang diberi. Atuk meminta agar keduanya mau menuruti permintaannya. Karena dijanjikan uang, keduanya akhirnya menuruti permintaan sang kakek. Usai klimaks, Atuk pun menyuruh kedua bocah tersebut pergi. Namun setibanya di rumah, Kapias pun mengeluhkan sakit pada selangkanganya.

Erti (41) ibu Kapias yang penasaran dengan keluhan anaknya lantas memeriksa. Pasalnya, selain mengeluhkan rasa sakit di kemaluan, Kapias juga langsung mengalami sakit demam tinggi. Ketika dipertanyakan kepada Kapias, bocah ingusan ini pun mengatakan baru saja ia diajak oleh kakaknya Jilena ke rumah Atuk.




Penasaran apa yang dilakukan kedua bocah ini di rumah Atuk, Erti langsung memanggil Jilena. Begitu dinterogasi, Jilena akhirnya menceritakan semua kejadian yang menimpa Kapias dan dirinya.

“Sampai saat ini anak saya masih mengalami demam karena menahan sakit di kemaluannya,” kata Erti ketika ditemui Sora Sirulo di kediamanya [Sabtu 9/12: sekira 11.30 wib].

Mendapat penjelasan Jilena [Jumat 9/12: sekira 17.30 wib], Erti dan sanak keluarga yang lain lalu mendatangi kediaman Atuk. Aksi cabul yang dilakukan Atuk cepat merebak luas. Warga sekitar yang turut gerah atas perbuatan Atuk, langsung mengerumuni rumah Atuk.

Meski puluhan warga telah berdatangan, Atuk tetap membantah kalau ia telah mencabuli kedua bocah malang tersebut. Karena Atuk tetap keras kepala, sekira 22.00 wib, kakek maniak seks ini lalu digiring ke Polsek Biru-biru. Namun, karena Polsek Biru-biru tidak memiliki penyidik UPPA (Unit Perlindungan Perempuan dan Anak), malam itu juga, Atuk dibawa ke Polres Deliserdang untuk proses lebih lanjut.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.