Memahami Suku Sendiri Lewat Baliho

Oleh: Penatar Perangin-angin (Jambi)

 

Tentu ada sebabnya sehingga baliho kemarin itu dikecam. Ya, tidak ada asap tanpa adanya api. Kalau misalnya tadi model yang menggunakan pakaian adat ada lebih dari satu orang saja, tentu tak akan jadi masalah.

Atau variant modelnya mewakili beberapa suku bangsa yang ada di Sumut, tentu tidak akan mengundang reaksi dari pemerhati budaya setempat.

Yang mestinya dipertanyakan adalah pihak Pemerintah Kabupaten Karo yang juga arogan sekaligus tidak peka dengan issu degradasi budaya yang semakin memprihatinkan belakangan ini. Inilah dampak menyepelekan persoalan yang terjadi. Tidak memahami karakter suku sendiri.

Bagaimana bisa mampu memimpin dengan baik? Bukankah menyepeleken itu bagian dari kelaliman? Don’t underestimate everyone. Belajarlah lagi hai pejabat publik, agar anda tidak ditertawakan oleh rakyat anda sendiri.





Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.