Maling Motor di Mesjid Yang Tewas Dimassa Asal Sipahutar

IMANUEL SITEPU. NAMORAMBE. Pelaku Curanmor yang tewas dihajar warga saat beraksi di dalam Mesjid Al Jihad Jl. Besar Namorambe, Desa Jati Kesuma (Kecamatan Namorambe) [Rabu 18/1: sekira 18.30 wib] ternyata adalah warga Kecamatan Sipahutar (Kabupaten Tapanuli Utara).


Hal ini dikatakan Kapolsek Namorambe melalui Kanit Reskrim Iptu Hendrik Ginting ketika dikonfirmasi wartawan [Jumat 20/1: Siang]. Dia menyebutkan, pemuda yang bersatus mahasiswa salah satu universitas di Medan ini bernama Oberlin F. Panjaitan (24) warga Tukko Nisolu Simarhompa, Kelurahan Sibalbal 3 (Kecamatan Siaphutar, Kabupaten Tapanuli Utara).

Ambulans yang mengangkut jenazah Oberlin ke kampung halaman.

“Kita dapat memastikanya setelah berkordinasi dengan Polsek Sipahutar. Dari sana kita ketahui kalau pemuda kelahiran Curup 29 April 1993 ini adalah anak kandung Anwar Panjaitan (48) yang beralamat di Tukko Nisolu Simarhompa Desa Sibalbal 3 (Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Taput),” ujarnya seraya berkata kalau pihak keluarga sudah menjemput mayat Oberlin Panjaitan [Jumat 20/1: sekira 05.00 wib].

Lanjut dikatakan, pihak kepolisian sudah menjelaskan penyebab kematian pelaku. Pihak keluarga pun dapat memakluminya dan setelah membuat surat pernyataan di komando, pihak keluarga memberangkatkan jenazah dengan mobil ambulan Puskesmas dengan nomor Polisi BB 1739 B ke kampung halamannya untuk dikebumikan.

Ketika dikonfirmasi lebih lanjut apakah teman Oberlin Panjaitan sudah berhasil ditangkap, Iptu Hendri Ginting mengatakan, sampai saat ini, Polisi masih terus melakukan pengejaran.

“Temannya masih kita kejar. Mudah mudahan cepat tertangkap,” tambahnya.

Sementara menurut Anawar Panjaitan (48) orangtua Oberlin, ia mengetahui anaknya tewas dihakimi massa setelah diberitahu sanak keluarga yang sedang membaca koran.

“Kami mengetahui setelah membaca koran. Lalu saya pastikan dengan mendatangi tempat kosnya. Untuk lebih jelasnya, saya mendatangi rumah sakit, ternyata memang benar anak saya telah tewas,” ujarnya sedih seraya mengatakan tidak menyangka kalau anaknya adalah pelaku curanmor dari dalam mesjid.

Seperti pernah diberitakan, pencurian sepeda motor tersebut berawal saat ratusan umat Islam yang hendak mengadakan sholat magrib di mesjid Al Jihad Jl. Besar Namorambe Desa Jati Kesuma (Kecamatan Namorambe). Begitu sholat dimulai, Oberlin bersama seorang rekannya bereaksi mengambil sepeda motor Supra 125 warna merah BK 3906 AJ milik Muliono warga Dusun IV Desa Namorambe yang ikut sholat bersama umat muslim lainnya.

Akan tetapi, upaya pencurian yang dilakukan gagal. Muliono menggunakan kunci ganda dengan cara menggembok jari ban depan sepeda motornya. Lantaran tak berhasil, pelaku lalu mengambil sepeda motor Supra X warna biru BK 3805 XC milik Sukma (22) warga Desa Jati Kesuma (Kecamatan Namorambe) yang juga sedang sholat.

Namun aksi kedua pelaku dilihat oleh umat yang sedang sholat. dan langsung berteriak maling, sehingga umat dan warga yang mendengar langsung menangkap salah seorang pelaku yang terkhir diketahui bernama Oberlin Panjaitan. Tak berlangsung lama, ratusan warga datang dan langsung menghajar pelaku hingga tewas. Sementara rekan Oberlin yang menunggu di sepeda motor jenis bebek berhasil meloloskan diri.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.