Kolom Asaaro Lahagu: Janji Anies: Semua Ormas Termasuk FPI, Dapat Dana APBD, Uang Nenek Lu?

Publik geleng-geleng kepala hari ini mendengar janji terbaru Anies. Di Jalan Fort Barat 104 Nomor 27, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakut [Sabtu 18/3], Anies memastikan bahwa semua Ormas di Jakarta akan mendapat dana dari APBD DKI Jakarta. Mantap.

“Komitmen kita adalah kita ingin memastikan semua ormas di Jakarta dapat dukungan dari Pemda dan dananya ada. Begitu ada keberpihakan, dananya bisa disalurkan kepada mereka,” ujarnya sebagaimana dilansir oleh Detik.com.

Mendengar janji Anies itu, saya langsung berencana membuat 3 Ormas sekaligus. Ormas pertama, Masyarakat Pecinta Rumah Tanpa DP yang saya singkat Mampet. Ke dua, Persatuan Himpunan Pencegah Banjir Vertical Dranage (PHP). Ke tiga, Fans Pecinta Anies Indonesia (FPAI). Seru.

Tentu saja saya akan bertarung dengan ribuan Ormas lainnya yang juga ingin mendapatkan dana. Bisa dipastikan dana yang saya peroleh kalah besar dengan dana yang didapat oleh FPI. Mengapa? Karena FPI adalah Ormas pendukung berat Anies. FPI pasti dibedakan dan diistimewakan.

Saya yakin jika Anies menang, maka Rizieq tidak perlu bersusah-payah demo. Pun GNPF MUI tidak lagi sulit mempertanggungjawabkan dana demo Rp 100 Miliar seperti yang sekarang diobok-obok oleh Bareskrim Polri. Toh dana itu kan hibah. Jadi dana yang diperoleh tidak perlu dipertanggungjawabkan alias suka-suka gue.

Saya sudah bisa membayangkan Habib Novel dengan jargon Fizza Hutnya. Energinya akan semakin membara karena tidak lagi memikirkan dana. Toh dana ormas akan terus mengucur deras dari program Anies. Sementara itu dana OK Oce dari proyek Sandi juga terus mengucur. Walaupun sudah mengeluh soal dana kampanye, toh janji OK Oce Sandi tetap diimpikan bak Kodok memimpikan burung gagak.

Jelas Ormas di jaman Anies akan berpesta pora. Jika di jaman Ahok Ormas sesak napas karena dana dihentikan, maka di era Anies, Ormas akan bernafas buaya. Nafasnya panjang. Bisa dipastikan, Anies akan membuat dan mensubsidi sebanyak mungkin Ormas agar dia kelak bisa lagi dipilih untuk periode ke dua. Jadi bisa 10 tahun menjadi gubernur DKI Jakarta.

Nah, karena semua Ormas mendapat bagian jatah, bisa dipastikan tidak ada lagi Ormas yang mendemo Anies di Jakarta. Jika ada mahasiswa yang tidak setuju dengan Anies, tinggal diminta membentuk Ormas, dapat dana, lalu tutup mulut. Jika penyakit berlanjut, dana akan distop.

Maka ke depan berjubel Ormas di DKI Jakarta dengan bosnya sendiri Anies. Apa yang dikatakan Anies sudah pasti dituruti oleh Ormas-ormas itu. Ormas jelas akan mengikuti kemauan tuannya. Bisa jadi jika Anies ingin menembak Jokowi di istana, Anies tinggal pakai kode Pasopati (demo istana), Gatot Kaca (demo lawan politik), Kucing hitam (demo calon penantang). Wah, tinggal ngipas.




Sementara itu warga Jakarta yang masih waras, tinggal gigit sepuluh jari.  Warga tinggal menyesali nasi yang sudah jadi bubur. Pajak yang dibayar tidak tepat sasaran dan menjadi bancakan Ormas-ormas. Pajak dan uang negara yang dihimpun setengah mati dari pajak akan dipakai untuk membangun manusia waras ala Anies.

Sambil menunggu giliran panjang 100 km antrian rumah tanpa DP, menunggu realisasi vertical drainage setiap tikungan, warga Jakarta akan dijejali informasi prestasi Anis yang mampu menyerap anggaran 100% tepat waktu. Tentu BPK pun tak segan-segan mengganjar Pemprov DKI dengan opini penilaian tertinggi  WTP. Baliho Anies pun akan memenuhi setiap sudut-sudut DKI Jakarta menjelang Pilpres 2019 yang dikibarkan oleh Ormas-ormas.

Anggaran-anggaran DKI Jakarta pun dengan secepat kilat disetujui oleh DPRD DKI Jakarta. Karena semua kepentingan diakomodir oleh Anies. Filosofi Anies yang akan merangkul semua pihak, akan menggunakan anggaran untuk memperjuangkannya. DPRD pun ‘tak berkutik’ karena berhasil dirangkul manis oleh Anies.

Tak masalah pembangunan fisik menjadi nol persen perkembangannya. Jika warga bertanya mengapa pembangunan fisik nol persen seperti DP rumah nol persen dan tidak lagi terlihat di Jakarta? Anies sudah punya jawaban jitu. Tidak penting pembangunan fisik. Yang penting adalah pembangunan manusianya. Begitulah jawaban telak Anies. Bukankah Anies sedang memenuhi janjinya membangun manusia seutuhnya?

Jika manusianya senang, lanjut Anies, tak ada yang digusur, tak ada demo, santun, tidak lagi terdengar kata-kata kasar, maka itu adalah pembangunan hebat dalam sejarah kita. Kita akan terus berkata-kata. Kata adalah seni, kata adalah santun, kata adalah pembangunan, kata adalah jalan menuju kebahagiaan. Kaum tidak waras manggut-manggut. Sedangkan kaum waras stress. Uang pajak habis tahun, habis pula dibagi-bagi dengan serapan anggaran 100%.

Perdebatan warga pun kerap terjadi tentang pemakaian uang APBD DKI. Hei, that is our money! Lalu para pendukung Anies menjawab itu bukan uang nenek lu. Sebaliknya penentang Anies, hei itu bukan uang nenek lu. Lalu uang pajak pun semakin merosot. Jakartapun kembali  menjadi kota binatang buas ala Sutiyoso.




Janji Anies yang akan memberikan dana untuk semua Ormas jelas sebuah malapeta. Jakarta ke depan akan disebut kota Ormas, negeri Ormas, negeri yang penduduknya hidup dari dana Ormas. Jelas janji Anies itu meninabobokan calon pemilihnya. Demi meraih suara dan kemenangan, kini Anies meluncurkan janji baru, janji dana Ormas. Tak peduli bahwa itu uang rakyat. Yang penting berjanji, berjanji ugal-ugalan.

Sampai sekarang, publik Jakarta belum paham apa program jelas Anies untuk membangun Jakarta. Publik sebetulnya sudah membolak-balik dan mencerna program Anies agar paham. Saya sendiri meneropong program Anies itu dari atas, dari bawah, samping kiri-kanan, dari dekat, jauh, namun tetap buram.

Pun saya mencoba jungkir-balik, biar lebih paham, toh tetap kabur. Lalu saya memakai kaca mata hitam, malah semakin pekat. Saya ganti kaca mata kuda biar saya fokus melihat arah programnya dan tak terpengaruh dengan godaan kuda betina lain, eh malah gagal fokus. Nah, ternyata program Anies baru bisa dipahami jika mulut santun, janji ugal-ugalan dengan isi hati seperti biji kedondong.







One thought on “Kolom Asaaro Lahagu: Janji Anies: Semua Ormas Termasuk FPI, Dapat Dana APBD, Uang Nenek Lu?

  1. Ormas paling menguntungkan ialah ormas pendukung tersetia cagub nr 3 artinya ‘keberpihakan’. Pasti duitnya akan berlimpah he he . . . Dan jangan lupa bikin ormas harus lebih dari satu, duitnya akan lebih banyak, karena kata Anies “KOMITMEN KITA ADALAH KITA INGIN MEMASTIKAN SEMUA ORMAS DI JAKARTA DAPAT DUKUNGAN DARI PEMDA DAN DANANYA ADA. BEGITU ADA KEBERPIHAKAN, DANANYA BISA DISALURKAN KEPADA MEREKA,”

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.