Pembunuhan Sadis Itu Diduga Karena Hutang Piutang

IMANUEL SITEPU. MEDAN TUNTUNGAN. Tewasnya Marita beru Sinuhaji dan anaknya Frengky Ginting serta kedua cucunya Selfy dan Violet menyisakan duka bagi Gandi Ginting (60) suami Marita beru Sinuhaji. Gandi Ginting pun mengetahui nasib istri, anak dan kedua cucunya setelah diberitahu oleh keluarga.




“Sudah seminggu saya berada di Binjai ikut bekerja di PLN bagian pemasangan kabel listrik. Saya pun tau tadi setelah ditelpon keluarga, dan saya langsung pulang,” sebut Gandi Ginting sedih.

Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Ginting pun meyakini kalau keluarganya sengaja dibunuh oleh orang suruhan. Otak pelakunya adalah MG.

“Saya menduga pelakunya adalah suruhan MG. Karena sebelumnya dia juga sudah berulangkali menebar ancaman bahkan berulangkali mau membakar rumah saya,” sambungnya.

Perseteruan antara keluarganya dengan MG terjadi sekira 1,5 tahun lalu. Ketika itu, Gandi Ginting mengaku membeli sebidang tanah pertapakan milik MG yang saat ini dijadikan tempat berdiri 2 unit rumah tempat tinggal gandeng. Masing masing dihuni oleh Gandi Ginting dan anaknya Frengky Ginting. Tanah tersebut dibeli dengan harga Rp 250 juta.

Begitu harga disepakati, keluarga Gandi Ginting kemudian menyerahkan uang panjar sebanyak Rp 136 juta dengan perjanjian, sisa harga yang telah disepakati akan diserahkan oleh keluarga Gandi Ginting setelah MG menyerahkan surat ganti rugi.

Namun mirisnya, MG ternyata tidak bisa mengeluarkan surat tanah yang dijualnya kepada keluarga Gandi Ginting karena sebagian tanah tersebut adalah milik PJKA.

“Karena MG tidak kunjung menyerahkan surat tanah itu kepada kami, maka kami pun tidak mau melunasinya. Karena itu sudah perjanjian. Lagian siapa yang mau beli tapak rumah yang tidak ada surat dan tidak jelas asal usulnya,” bebernya.

Anehnya, meski tidak mampu membuat surat jual beli, MG tetap ngotot agar kami melunasi sisa hutang kami itu.




“Karena kami tidak mau melunasi, mulailah MG meneror keluarga kami karena dendam. Mungkin MG menyuruh orang untuk membinasakan kami, beber korban seraya berharap agar polisi cepat menangkap pelaku dan dalang pembunuh keluarganya. Bila telah tertangkap, diberi hukuman mati,” katanya.

Sementara menurut Linda beru Sembiring (34) warga sekitar Marita beru Sinuhaji dan keluarganya terkenal cukup baik dan ramah kepada warga sekitar tempat tinggalnya.

“Setauku, bibi itu jualan di Pasar Induk Laucih. Anaknya Prengky kerjanya mocok-mocok. Kalau istri Prengky saya tidak tahu. Menurut kabar, dia sudah cerai,” katanya.


One thought on “Pembunuhan Sadis Itu Diduga Karena Hutang Piutang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.