Kolom Ganggas Yusmoro: Tingkat Kepuasan Terhadap Kinerja Ahok 70%, Mengapa Tetap Kalah?

Ini uneg-unegnya temen yang di DKI. Iya sih, Mas. Gue juga menyadari. Sangat sadar bahwa Ahok itu orang baik. AHOK itu Pemimpin jujur. Bahkan Ahok lebih baik ketimbang Pemimpin-pemimpin yang dulu meski pribumi atau beragama Islam. Kami sangat mengakui itu.

Kami juga tidak mau memungkiri bagaimana ketika Kali Jodo yang dulu kelam, tempat pembuangan lendir, sekarang oleh Ahok disulap menjadi taman yang luar biasa.

Kami juga mengetahui bahwa Ahok memperbaiki pelayanan birokrasi mulai tingkat RT hingga di semua kantor pememerintahan. Kami juga ngerti bahwa uang APBD lebih bermanfaat, hingga tidak ada PNS yang malas-malasan seperti sebelum jaman Ahok. Pokoknya, semua ngertilah bahwa Ahok itu pemimpin yang hebat.

Namun, mengapa kami tidak milih Ahok? Gini mas, sejujurnya sejak Ahok memimpin, kami semua diliputi perasaan was-was. Kami hidup dicekam ketakutan-ketakutan oleh situasi yang memanas di setiap saat.

Bayangkan, ketika kami lagi mau ada acara keluarga atau apapun itu, tiba-tiba jalanan macet. Tiba-tiba terdengar kabar ada demo bela agama atau apapun itu namanya. Dan, Demo itu seakan tidak berkesudahan. Kami seakan hidup diantara desingan peluru, kami seakan hidup seperti di Suriah atau di Jazirah Arab yang selalu perang, perang dan perang.

Jangan salahkan kami, Mas. Itu adalah pilihan kami. Biarlah kami hidup tenang kembali. Biarlah kehidupan kami kembali seperti yang dulu-dulu lagi. Kami berharap dengan pemimpin kami yang seakidah dengan kami kehidupan kami menjadi tidak terusik.




Coba mas pikir, jika Ahok menang, karena masalah agama adalah masalah hati, masalah emosi, ujug-ujug ada yang berbuat nekat. Mereka kalap atau barangkali dengan dalih menegakkan Akidah lalu berbuat yang di luar kendali. Terus ada yang kipas-kipas, ada yang mendanai atau ada yang mempersenjatai, lalu mereka melakukakan teror, tentu kami yang akan susah. Kami tentu juga akan kalang kabut.

Berilah kesempatan pada pemimpin kami ini, Mas. Meski kami juga menyadari bahwa pemimpin kami tidak lebih baik dari Ahok, biarlah waktu yang akan menjawabnya. Biarlah waktu yang akan membuktikan. Sejarah tentu akan mebuktikan mas, jika Ahok ternyata di kemudian hari lebih baik dari Anis Sandi, tentu semakin menyadarkan kita semua bahwa untuk menjadi Pemimpin orientasinya tentu bukan karena agama thok.

Jadi, kami mohon maaf jika mengecewakan hati mas dan temen-temen semua. Yakinlah, ada hikmah dari semua kejadian mengapa Ahok akhirnya kalah. Kita tunggu mana yang lebih baik antara Ahok dan Anis. Biar semua bisa menilai.










Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.