Tingkatkan PAD, Pemko Tasikmalaya ke Kota Medan

JEBTA B. SITEPU. MEDAN. Pemerintah Kota Tasikmalaya mengadakan studi banding ke Kota Medan untuk belajar tentang strategi dan upaya peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selama ini, penerimaan PAD Kota Tasikmalaya masih jauh dari yang diharapkan. Mereka belajar ke Pemko Medan untuk memahami upaya dan langkah strategis yang dapat dilakukan untuk melakukan percepatan peningkatan PAD.

Sekretaris Daerah Kota Medan Ir. Syaiful Bahri Lubis didampingi oleh Asisten Administrasi Umum Ikhwan Habibi Daulay SH, M,Hum bersama sejumlah pimpinan SKPD menerima kedatangan rombongan Pemko Tasikmalaya yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya H. Idi S Hidayat SH MSi di Ruang Rapat III Kantor Walikota Medan [Rabu 19/4].

Dalam pemaparannya, Sekda Kota Tasikmalaya, Idi S Hidayat menyebutkan kedatangan mereka yang terdiri dari pimpinan SKPD, KPP Pratama Tasikmalaya, dan notaris PPAT ke Kota Medan selain untuk menjalin silaturahmi hubungan kekerabatan kedua daerah, juga untuk melihat keunggulan Kota Medan dalam urusan pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah yang menjadi salah satu jenis Penerimaan PADnya.




“Kita ketahui bersama bahwa Kota Medan sebagai salah satu Kota Metropolitan memiliki kapasitas penerimaan PAD yang besar. Inilah yang mendasari kami untuk belajar kepada Pemko Medan terkait pengelolaan PAD di Kota Medan, terlebih untuk meningkatkan sinergitas antara Camat, PPAT, Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) di Kota Tasikmalaya dalam meningkatkan PAD,” ucap Hidayat.

Dijelaskan Hidayat bahwa sampai saat ini PAD dari sektor PBB dan BPHTB masih tergolong kecil yakni tidak sampai Rp 100 Miliar, bahkan hingga tutup tahun anggaran realisasi penerimaan tidak sampai menyentuh angka 100%.

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut, diantaranya sinergitas antara Camat, PPAT dan BPPRD masih tergolong rendah, ditambah lagi dengan minimnya kesadaran masyarakat untuk membayar PBB dan BPHTB nya.

Merespon kebutuhan Pemko Tasikmalaya, Sekda Kota Medan mengungkapkan bahwa tidak dapat dipungkiri bahwa PBB dan BPHTB masih menjadi primadona penerimaan PAD. Saat ini Kota Medan telah menerapkan sistem penerimaan pajak terpadu yang saling terintegrasi antara masyarakat, pemda, PPAT, dan Bank Sumut, dengan didukung oleh penggunaan teknologi informasi yang online.




Syaiful menambahkan bahwa yang paling dibutuhkan oleh pemda dalam menggali penerimaan PAD adalah dukungan keakuratan data yang kuat sehingga bisa dihitung besaran potensi PAD yang dimiliki daerah.

“Selain itu ketegasan dan komitmen pemda dituntut untuk menjalankan fungsinya dalam memungut pajak daerah, karena bagaimanapun juga kewajiban setiap masyarakat untuk membayar pajaknya. Terobosan dan inovasi mengejar pajak juga kita lakukan dengan membuat Pajak Corner, PBB Fair,” tutup Syaiful.

Kunjungan kerja tersebut diakhiri dengan penyerahan cendera mata antara Pemko Medan dan Pemko Tasikmalaya yang ditutup dengan foto bersama dan ramah tamah kedua daerah.

 


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.