Gandhi, Mandela, dan Sekarang ….. Ahok (Patuh dan Damai)

Oleh: Andi Safiah

 

Yang menarik dari seorang Ahok bagi saya adalah dia tidak pernah absen satu kalipun dalam agenda sidang sampai putusan dibacakan oleh hakim dan ketaatan dia pada proses hukum yang menjerat dia adalah simbol bahwa hukum jika berjalan di atas nurani dan akal sehat akan menjadi panglima.

Namun, jika tidak, maka hukum akan menjadi monsters yang bisa menelan siapa saja.

Di sisi lain, seorang yang dicap ulama tapi hobby-nya mangkir, bahkan kabur mutar batu hitam di arab sono, tapi jadi simbol moralitas yang bagi saya jelas cacat mental.

Di sinilah rasionalitas hukum negara sedang diuji, jika negara justru tunduk pada mentalitas cacat di atas moralitas agama, maka hukum akan mati (game over).

Namun, jika negara seperti yang diamanatkan oleh konstitusi, dimana di mata hukum semua sama, maka ada harapan di masa depan bagi bangsa ini untuk tetap survive sebagai negara kesatuan.

Dari Ahok kita belajar bahwa berjuang punya banyak caranya, tapi dia memilih jalan patuh dan damai, dia layak disejajarkan dengan tokoh Gandhi dan Nelson Mandela.

Yang tidak setuju dengan opinion saya silahkan salto sambil mencret bebas.







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.