Kolom Eko Kuntadhi: PARA PEMBELA IBU

Saya menulis mengenai mafia beras kemarin. PT IBU menjual beras standar yang proses produksinya disubsidi pemerintah dengan harga premium. Normalnya Rp 9.000 per kilo dijual rata-rata Rp 20.000 per kilo.

Ratusan ribu konsumen tertipu. Ibu-ibu kelas menengah dibohongi. Hitungan pemerintah ratusan triliun rupiah dikeruk dari kantong rakyat masuk ke perusahaan.

Pemerintah membongkar praktek ini. Gudang PT IBU disegel.

Yang mengherankan, ada rakyat yang membela kelakuan PT IBU. Pembelaanya habis-habisan. Padahal semestinya mereka adalah korban yang harus membayar jauh lebih tinggi dari harga normal. Ini membuat kantong PT. IBU makin gendut. Kok bisa mereka membela perusahaan yang telah menjebol kantongnya?

Padahal, kata Pramudia Ananta Toer, cuma orang bodoh yang mau berunding dengan maling di rumahnya sendiri. Itu sama saja dengan orang koplak yang membela penipu yang menjarah kantongnya.




Cuma ada beberaoa kemungkinan. Mereka adalah bagian dari PT IBU. Ke dua, mereka adalah kader PKS.

Sebab, salah satu pucuk pimpinan induk perusahaan PT IBU adalah mantan Menteri Pertanian dari PKS. Jadi, soal rakyat dirugikan bukan urusannya. Yang penting membela partai.

Kemungkinan lain, mereka adalah bagian dari cacing kremi yang tugasnya membela junjungan yang membayarnya.

Kemungkinan berikutnya, mereka adalah rakyat yang hobi menghambur-hamburkan duit. Jadi, mereka justru akan ngamuk kalau membeli beras dengan harga normal.

Kemungkinan terakhir. Mereka sebetulnya adalah ayam jago merah yang fotonya ada di karung beras itu. Jadi ini soal eksistensi dirinya.

Coba saja buka profil orang yang komentarnya membela. Saya berani jamin mereka itu salah satu kemungkinan di atas.










Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.