Kolom Andi Safiah: “Selamat ulang tahun Indonesia.”

72th adalah usia yang masih terbilang sangat muda untuk sebuah bangsa dan sebagai bangsa yang terus berbenah dalam menjawab berbagai tantangan zaman. Engkau terbilang cukup tangguh dibandingkan dengan negara-negara lain yang masih terjebak dalam konflik kemanusiaan yang berkepanjangan.

72th dan bangsa ini sudah melahirkan banyak hal, termasuk sebuah era yang akhirnya bertanggungjawab melahirkan proses demokrasi terbuka. Walaupun begitu, banyak kelemahan di sana-sini. Tapi sebagai bangsa, kami tidak akan berhenti apalagi menyerah oleh propaganda kebodohan yang terus dilancarkan demi melumpuhkan akal sehat bangsa ini.

72th dinamika kebangsaan terus berkembang ke arah yang semakin terbuka. Debat, diskusi dan pertentangan lewat ide-ide terus berlangsung secara dinamis. Walaupun, di satu sisi, jebakan UU ITE atau pasal pencemaran nama baik hingga jebakan penistaan agama tetap menghantui mereka para freethinkers bangsa ini. Tapi poinnya bukan di sana.

Mereka secara sadar akan terus berjuang lewat tulisan-tulisan kritis, karena mereka sadar bahwa pemilik sah republik ini adalah orang-orang waras yang sadar akan hak-hak konstitusionalnya. Mereka membangun kritikan lewat argumen-argumen logis, bukan lewat nyinyir yang sama sekali jauh dari pendidikan politik ala MADILOGnya Bpk bangsa Indonesia Tan Malaka.

72th kami generasi pewaris bangsa ini menyadari dengan sepenuh jiwa dan raga, bahwa masalah kita bukan datang dari luar, tapi dari dalam diri kita sendiri. Pada saat kita menyadari bahwa masalahnya ada di dalam diri kita, maka bangsa ini akan menemukan dirinya yang paling otentik. Mulai dari karakter budaya, hingga karakter manusia Indonesia akan mengalami apa yang sering diteriakkan oleh Jokowi sebagai mental yang telah terevolusi, dimana di usia 72th ini kita perlu lebih banyak bekerja dari pada sekedar berbicara kosong.

72th akhirnya kita bisa menikmati berbagai kebijakan yang pro terhadap kepentingan publik. Mulai dari pembangunan fasilitas-fasilitas publik yang selama ini terkesan sengaja dibuat mangkrak untuk kepentingan korupsi berjamaah lagi massal. Pada era kepemimpinan Jokowi, hal tersebut menjadi sebuah realitas yang tidak bisa dibantah.

72th identitas keIndonesiaan kita seperti tertutup kabut gelap. Namun, pada kesempatan saat ini, semua bisa tampil dengan karakter budaya Indonesia otentik. Selama ini, dengan sengaja dimarginalkan dari rumah kebangsaan Indonesia. Pada ulang tahun kali ini kita bisa menyaksikan kemegahan culture Indonesia lewat baju-baju Identitas yang beraneka ragam.

Inilah simbol kebinekaan yang sesungguhnya dan sudah sepentasnya sebagai generasi pewaris bangsa ini berbangga diri, karena ternyata, tanpa kita sadari, Indonesia adalah negara yang sangat berwarna. Kita bukanlah bangsa yang mono, apalagi beridentitas tunggal.

Kita adalah bangsa yang punya peradaban tinggi, estetika budaya dan bahasa kita jauh lebih kompleks dan kompleksitas inilah yang menjadikan kita sebagai Indonesia.

Selamat ulang tahun bangsaku, akulah pendukung nomor satu dan menjadi Indonesia adalah sebuah kebanggaan yang perlu dinikmati, bukan dikhianati atas nama apapun.

#Itusaja!

FOTO HEADER: detik.com








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.