Kolom Ray Bambino: MEMAHAMI AGAMA

Bahwa metodologi yang tepat dalam memahami agama akan mengantarkan kita kepada pemahaman yang utuh dan integral. Tanpa metodologi, kita tidak akan mampu melihat isi ajaran agama dengan baik.

Kekeliruan memahami agama dapat disebabkan oleh karena hanya mengenalnya dari sebagian orang yang telah jauh dari bimbingan Kitab Suci dengan semangat yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman.

Agama harus dipelajari secara integral, tidak parsial. Artinya, harus dipelajari secara menyeluruh sebagai satu kesatuan utuh, tidak hanya sebagian saja. Memahami agama secara parsial akan membahayakan, menimbulkan sikap skeptis, bimbang, penuh keraguan, dan radikal, yang kemudian berujung pada anarkisme/ terorisme.

Agama harus pula dipelajari dari kepustakaan atau buku-buku yang ditulis oleh para filsuf, pemikir besar, cendikiawan, dan sarjana-sarjana. Dan, hendaknya, dipelajari dari ketentuan-ketentuan normatif teologis yang ada dalam Kitab Suci, baru kemudian dihubungkan dengan kenyataan historis, empiris dan sosiologis yang ada di masyarakat.

Agama juga harus dipelajari dengan menghubungkan berbagai persoalan yang dihadapi manusia dalam masyarakat dan dilihat relasinya, serta relevansinya dengan persoalan-persoalan politik, sosial, budaya, ekonomi, dan sains. Tentunya dengan bantuan ilmu pengetahuan yan berkembang, seperti ilmu alamiah, ilmu sosial, serta ilmu kemanusiaan.

Dengan demikian, pola pikir pun tidak sempit dan tidak pernah berhenti sebelum kebenaran absolut menjemput kita, yaitu kematian.

#Salam “Berpikir Gila”








One thought on “Kolom Ray Bambino: MEMAHAMI AGAMA

  1. “Kekeliruan memahami agama dapat disebabkan oleh karena hanya mengenalnya dari sebagian orang yang telah jauh dari bimbingan Kitab Suci dengan semangat yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman.”

    Dengan semangat yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman . . . betul sekali pernyataan ini . . . bahkan Dalai Lama bilang kalau agama malah dipakai untuk menipu orang, ‘religion has become an instrument to cheat people’ katanya. Di Indonesia ada ulama malah jadi buron. Dan diantara yang korupsi Dalai Lama bilang: “They pray to God but the purpose of their prayer is to make their corrupt life more successful,” Gila memang . . .

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.