7 Bulan Guru Honor SMA Negeri I STM Hilir Belum Terima Gaji

IMANUEL SITEPU. STM HILIR. Miris dialami oleh para guru honorer di SMA Negeri I, Kecamatan STM Hilir (Kabupaten Deliserdang). Sejak diambil alih oleh provinsi, diperkirakan 30 orang sebagai tenaga pengajar di sekolah tersebut belum menerima gaji.

Kondisi ini pun dikeluhkan para guru honorer di SMA Negeri I Kecamatan STM Hilir. Bahkan dikabarkan sudah Tujuh bulan belum menerima gaji.

“Sejak diambil alih pemerintah Provinsi Sumatera Utara , kami belum pernah terima gaji,” ujar sejumlah guru honorer di SMA Negeri I STM Hilir kepada wartawan [Senin 21/8]. Mereka sangat khawatir bila seluruh guru honorer di SMA Negeri I STM Hilir bakal tidak dibayarkan gajinya. Takutnya provinsi akan membayar bagi guru honor yang memiliki SK dari bupati  langsung saja. Jika tidak ada SK bupati, terancam tidak dibayar, sementara pada umumnya guru honor hanya mengantongi SK kepala sekolah,” jelasnya.




Kalau memang masalah ini tidak secepatnya diatasi oleh pemerintah Sumatera Utara kemungkinan program,“ PATEN yang digaungkan oleh Gubsu tidak berjalan seperti yang diinginkannya dan akan mempengaruhi proses pendidikan.

“Di sekolah ini banyak guru produktif. Jika mereka tidak ada kejelasan tentu mereka kabur tak mau lagi mengajar. Jadi, yang menjadi korban adalah sekolah dan anak didik, ” tukasnya.

Menurut mereka, sebelum diambilalih, untuk tingkat SMA gaji guru honor selalu diambilalih oleh pihak sekolah dari angggaran dana BOS sebesar 15%. Bila ditanyakan bagaimana soal dana 15% ini, Kepala Sekolah SMA Negeri I STM Hilir mengatakan sudah diserahkan ke Pemerintah Provinsi.

Bukan itu saja, Kepala Sekolah SMA Negeri I STM Hilir juga memberikan jawaban seperti bukan orang yang berpendidikan.

“30 orang guru honor di sekolah ini. Kalau mereka memang tidak mau mengajar, saya akan mengunakan 6 guru yang sudah PNS. Ini bukan solusi yang diperbuatnya tapi malah memperkeruh masalah,” kata dia.

Tak jauh beda yang diungkapkan sejumlah orang tua siswa SMA Negeri I STM Hilir saat ditemui secara terpisah. Mencuatnya persoalan guru honor ini belum terima gaji selama 7 bulan setelah ada inisiatif komite sekolah membebani orangtua siswa sebesar Rp 60 ribu/ bulan. Saat memberikan keputusan pungutan sebesar Rp 60 ribu itu, para komite hanya dihadiri oleh 3 orang dan orangtua siswa yang hadir juga sebanyak 40 orang dari 300 siswa.




Guna mengetahui berapa besar anggaran dana Bos yang disalurkan ke SMA Negeri I STM Hilir setiap tahunnya dan juga untuk mengetahui anggaran itu dikemanakan, sebaiknya penegak hukum dari pihak Kejaksaan dan Kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap oknum Kepala Sekolah.

“Kami selaku orangtua siswa di sekolah ini curiga kalau anggaran BOS yang bernilai ratusan juta rupiah per tahunnya dipergunakan oknum Kepala Sekolah SMA Negeri I STM Hilir untuk kepentingan pribadi,” kata Pria yang bermarga Tarigan ini.

Menyikapi hal itu, Kepala Sekolah SMA Negeri I STM Hilir Dra Elvia Nasda MPd dikonfirmasi melalui ponselnya, tapi dia tidak bersedia mengakatnya. Dicoba dikonfirmasi melalui pesan singkat hingga saat ini tidak terbalas.

FOTO HEADER: Guru-guru dan Kepsek SMA Negeri I STM Hilir berpakaian tradisional Suku Karo.









Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.