Kolom Eko Kuntadhi: ANNISA DAPAT HIDAYAH

Annisa Hasibuan tampil dengan menggunakan cadar. Orang-orang terenyuh. Islami sekali, dia. Kenapa dia bercadar?

Mungkin dia sudah mendapat hidayah karena, bagi sebagian orang, cadar adalah perintah agama. Dia ingin berhati-hati menyembunyikan wajahnya dari tatapan manusia lain. Dia harus menyembunyikan auratnya. Mungkin juga dia harus berhati-hati agar orang tidak tergoda untuk mengeplak kepalanya.

Cadar menyembunyikan Annisa dari tatapan geram sekian puluh ribu orang yang gagal berangkat umroh. Saya rasa cadar membuatnya lebih nyaman sekarang. Dulu memang dia suka menampilkan dirinya dengan balutan overcoat Channel dan tas Hermes. Atau memakai stelan Prada dan Bvlgari.

Dulu dia memang suka memajang foto-foto mewah di pesawat kelas mahal gak ketulungan yang sekali jalan tiketnya seharga sebuah rumah type 21. Atau memasang foto yang dipesan khusus dari fotografer untuk mengabadikan kemesraan yang syari bersama suaminya.

Annisa sadar bahwa, meskipun tampil begitu islami, dengan balutan jilbab dan pakaian mewah, tapi foto-fotonya bisa membuat iri orang lain. Dia tidak mau lagi lakukan itu. Kini dia lebih baik bercadar. Menutup diri dari kemewahan yang dulu dinikmatinya. Cadar akan membawanya lebih dekat ke surga.

Dulu dia belum mendapat hidayah lengkap. Kini hidayah sudah mendekatinya. Hidayah itu turunnya seperti nurwahid. Kadang hadir begitu saja di tengah-tengah anggota DPR. Pernah juga jadi Ketua MPR. Walaupun pernah gagal jadi Gubernur Jakarta tapi hidayah tetaplah hidayah, betapapun nurwahidnya dia.

Hidayah itu seperti Annisa yang tiba-tiba menyadari bahwa kemewahan miliknya hanya setitik debu di hadapan Allah. Dia memang berpakaian islami, menggunakan jilbab panjang dan tertutup. Tapi itu gak cukup. Dia harus lebih islami lagi dengan menggunakan cadar. Baginya sekarang duit yang dikumpulkan dari puluhan ribu calon jemaah yang jumlahnya mencapai triliunan rupiah tidak berarti apa-apa dibanding hidayah yang kini diterimanya. Toh, duitnya tinggal Rp 1,3 juta doang.

Apa gunanya butik mewah di Kemang, Newyork, Malaysia dan berbagai negara lain baginya kini? Apa artinya istana di Sentul dan deretan mobil super mewahnya? Apa gunanya gorden rumah seharga Rp 700 juta? Kini semua itu baginya hanya bongkahan kecil saja dibanding hidayah yang turun kucluk-kucluk kepadanya. Bagi Annisa, hidayah jauh lebih penting. Ngapain dia pedulikan lagi butik-butik itu, istana dan mobil mewah itu. Apalagi gorden. Semua sudah disita, taooo…

Annisa tampil dengan balutan pakaian hidayah. Dia memakai cadar. Dia menyembunyikan wajahnya dari tatapan mata lelaki. Sebagaimana dia menyembunyikan asetnya dengan jawaban lupa.

Semua itu untuk berhati-hati dan terhindar dari dosa.

Dengan hidayah itu juga dia meyakini, Tuhan tidak mungkin memberi cobaan yang tidak sanggup dipikul umatnya. Meski First Travel sekarang bermasalah. Dia dan suaminya mungkin yakin, suatu saat, dia bisa membangun lagi bisnisnya. Selalu ada kesempatan yang kedua, bukan?

Nah, jika kamu niat umroh dan punya kesabaran lapis empat mungkin bisa menunggu Second Travel yang beroperasi sebentar lagi. Tarrrraaaa…

Semoga kamu semua juga dapat hidayah…











Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.