Kolom Eko Kuntadhi: BIRGALDO DAN PGI LAGI

Banyak orang marah pada rekan saya Birgaldo Sinaga, karena kritik pedasnya pada PGI. Birgaldo menyayangkan sikap PGI yang pasif pada kasus Eggi Sudjana.

Baginya justru disini PGI harus bersikap. Setidaknya dengan sebuah statemen resmi tentang kasus tersebut. “Power yang besar mengiringi tanggungjawab besar,” tulis Bir dalam statusnya.

Saya juga membaca komentar-komentar pada status yang ditulis Birgaldo. Banyak yang kecewa. “Buat apa PGI mengurus statemen orang seperti Eggi,” ujar salah seorang dalam komentarnya.

Maksudnya, diamnya PGI sudah tepat karena bereaksi terhadap omongan Eggi akan menurunkan derajat PGI. Sama seperti orang dewasa meladeni omongan anak kecil.

“Kebenaran keimanan Kristen tidak akan goyah karena omongan Eggi. Biarlah Tuhan yang nanti menyelesaikanya,” tulis yang lain. Mereka meyakini PGI tidak perku merespon apa-apa. Biar saja nanti Tuhan yang menjatuhkan hukuman orang yang dianggap melecehkan keberadaannya.




Menanggapi logika ini, akhirnya saya bisa memahami keresahan Birgaldo. Mungkin dia gak ikhlas kalau soal omongan Eggi harus diserahkan pada Tuhan untuk menanganinya.

“Gue setuju bro. Urusan seperti ini cukup PGI aja yang handle, gak perlu ngerepotin Tuhan,” canda saya.

“Tapi, mas, semua urusan kan sejatinya kembali pada Tuhan,” protes Abu Kumkum.

“Makanya, kang, Tuhan menciptakan manusia agar bisa membantuNya menyelesaikan urusan remeh temeh kayak kasus omongan Eggi itu,” ujar Bambang Kusnadi.

Aku cuma senyum-senyum. Kayaknya baru sekali Birgaldo makan bubur di kiosnya Bambang, tapi kok udah bisa ngeracuni isi kepala tukang bubur ini.

Kalau sampai Birgaldo jadi langganan, bisa-bisa Bambang Kusnadi masuk Kristen, nih. Kristen syiah lagi…








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.