Kolom M.U. Ginting: AS Kenjahe Rusia Kenjulu, China Menyusuri Jalan Sendiri

Kelihatannya China dengan modalnya yang sudah begitu besar memang sudah tetapkan jalan sendiri menghadapi semua soal dunia. Agak berlainan dengan jalan yang ditempuh oleh 2 negara besar lainnya; Rusia dan AS.

China pakai jalan damai (bukan berarti AS dan Rusia pakai jalan tidak damai atau perang), dan pengaruh China bukan main-main sekarang di seluruh dunia, baik dalam perpolitikan dunia, maupun dalam soal ekonomi-finans dunia, karena China secara internasional sudah termasuk negeri ekonomi, finansial kuat.

Terbentuknya bank investasi AIIB (The Asian Infrastructure Investment Bank) berkedudukan di Peking, dengan uangnya pakai jaminan emas. Berlainan dengan bank-bank lain yang kapan saja bisa tumbang karena jaminan duitnya hanya angin doang, bukan emas. AIIB 2017 sudah punya anggota 77 negara dan tambah terus. Satu waktu di masa depan bisa saja bentuk atau ciptakan currency sendiri dengan jaminan emas, bukan seperti mata uang dolar misalnya yang jaminannya angin berembus itu.




Bitcoin atau mata uang baru ‘AIIB currency’ . . .  bukan tidak mungkin, atau relatif bisa juga segera dilahirkan dan berlaku. Dan ini, pastilah bikin pusing kepala pemilik dan tukang cetak dolar tanpa jaminan seperti Fed he he  . . . 

Ini memang bikin komplikasi baru bagi dunia dalam soal finans. Tetapi, di situ tersirat SOLUSI BARU finans dunia, terutama solusi utang besar negeri-negeri  berkembang, atau utang negara mana saja terhadap bankir rentenir internasional neolib itu, yang pada hakekatnya adalah utang palsu dengan ‘uang palsu’. 

Terpilihnya Trump sebagai presiden nasionalist negara adi daya AS, dan nasionalis Jokowi di Indonesia, pembangkangan presiden nasionalis Duterte terhadap ‘penjaga hak azasi manusia’ dengan menghabisi riwayat narkoba (salah satu alat besar neolib, selain korupsi dan terorisme) di Filipina, dan oleh adanya Putin sebagai penjaga kepentingan nasional Rusia, menjadi faktor-faktor dasar pertama di dunia dalam mengakhiri riwayat world hegemony neolib internasional. Ini termasuk di dalamnya para bankir dan rentenir internasional itu. Putin, walaupun masih ada ‘sifat lamanya’ peninggalan tradisi kediktatoran komunis dulu, tetapi dia bukan lagi komunis, melainkan nasionalis.

Ada persamaan Putin dengan Trump dalam hal politik kenasionalan ini. Karena itu, secara hakiki, sangat susah untuk mengadu domba Trump dengan Putin, dibandingkan dengan mengadu domba Trump dengan Kim Korut. Hal terakhir ini (Kim-Trump) telah menghasilkan duit banyak bagi perusahaan senjata neolib, karena duit pajak rakyat AS harus dikerahkan bikin senjata baru pertahanan nuklir dari serangan bayangan nuklir Kim. Begitu juga pajak lebih besar rakyat Korsel bayar persenjataan canggih yang dikirimkan terakhir ke Korsel demi mengawasi ancaman keluarga atau saudara sepupunya dari utara.

Dalam permainan nuklir kali ini berlaku juga permainan ‘the dung of the devil’, duit, duit, duit . . .  duitnya dari pajak rakyat yang bekerja keras. Bagi rakyat AS untuk bikin senjata baru dan bagi rakyat Korsel beli senjata canggih baru dari fabrik senjata canggih neolib itu. Bukan main besar untungnya. Caranya kali ini memang sangat elegant, cantik, halus dan mulus, akal bulus.

Ayo rakyat Syria dan Irak jadikan semua kontradiksi yang kompleks itu sebagai pelajaran dan cepat menyimpulkan. Indonesia bisa dikatakan sudah bisa menyimpulkan komplikasi sengketa dan kudeta 1965 dengan semua “the dung of devil”-nya yang telah pernah bikin perpecahan dan kematian besar yang tidak wajar dikalangan rakyat dan pemimpin negeri  Indonesia yang kita sangat cintai itu. Semoga.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.