Melaka Art and Performance Festival Hadir Kembali!

Lebih dari 45 Seniman Kelas Dunia Mengubah Kota Megah Melaka Menjadi Kanvas Seni Pertunjukan Langsung (Live Art)

 

 

ADINDA DINDA. MELAKA (Malaysia). Festival seni terbesar dunia yang khusus digelar di situs Warisan Dunia UNESCO, Melaka Art and Performance Festival (MAPFest), kembali hadir di Bukit St Paul, Bandar Hilir Melaka (24-26 November 2017: Pkl. 10.00 pagi hingga 10.00 malam].

Mendatangkan sejumlah penampil asal Australia, Rusia, Indonesia, Amerika Serikat, Jepang, Spanyol, MalaysiaSelandia Baru, Belanda dan El Salvador, ada lebih dari 45 seniman yang berkumpul untuk menyemarakkan jalanan Melaka dengan seni pertunjukan tunggal dan kolaboratif.




Beberapa penampilan top termasuk Mapping Programme; pertunjukan di tempat khusus yang melibatkan improvisasi berdasarkan bidang kesenian dan tarian. Kegiatan in berlangsung pada sore hari, di berbagai tempat, di sekitar Bukit St Paul. Cerita Pendik adalah kumpulan seni pertunjukan singkat di bawah tempo 10 menit. Kegiatan ini ditampilkan berbagai seniman pada malam hari, di puncak Bukit St Paul; wadah yang pas bagi para seniman untuk menampilkan karya eksperimental. Pada malam puncak acara; Minggu, audiens akan disuguhkan sebuah pertunjukan berskala besar, bertajuk Eulogy For The Living, menampilkan seluruh seniman dalam festival ini.

Pertunjukan ini digelar atas kerja sama dan arahan Tony Yap, Direktur Kreatif.

“Karya ini semacam bentuk pengabdian kami di dunia dan kiprah internal menuju memori pikiran dan jiwa. Kami, insan yang melestarikan masa lalu dan kini, dan kami merelakan segala hal untuk berlalu – kami menyanjung diri sendiri setiap momen berlangsung,” kata Tony Yap.

Selain itu, ada kelas Morning Yoga, lokakarya Eklec Dance dan Forum yang terbuka bagi partisipasi masyarakat, berlangsung gratis. Ada juga pameran foto bersama Canossian Alumnae Association untuk meningkatkan kesadaran akan Canossian Sisters di Sacred Heart Convent School. Pameran ini digelar dari 4 November dan seterusnya, serta terbuka untuk publik.

“Kami ingin menghimpun dukungan pendanaan dari berbagai perusahaan dan instansi pemerintahan demi membantu promosi Melaka dan Malaysia dalam industri seni. Festival kami adalah festival seni internasional, dan telah menarik kedatangan wisatawan lokal dan luar negeri yang menguntungkan Melaka dan Malaysia,” ujar Andrew Ching, Produser Festival MAPFest.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.