Kolom Sanji Ono: DRAMA KOREA ALA SANG “NGUSTAD”

Di halaman Fb kampret lagi rame bahas ustad Felix. Mereka mengatakan, pengajian ustad jebolan HTI ini di Bangil-Jatim telah dibubarkan secara paksa oleh Banser dan Ansor. Ditambah lagi video dan meme sang ngustad beredar luas, yang isinya kalau tidak ada perlindungan dan kebebasan di negeri ini untuk minoritas dan super minoritas yang, dalam hal ini, maksudnya ngak ada kebebasan untuk etnis Tionghoa apalagi Tionghoa yang muslim.

Jadi begini yah, si ngustad itu belum melakukan acara pengajian, Banser dan Ansor menemui beliau untuk diajak berdialog.




Karena melihat track record si ngustad yang agak nggak bener soal faham negara ditambah lagi ijazah ngustadnya made in HTI yang sekarang menjadi Ormas terlarang, maka Banser dan Ansor meminta sang ngustad untuk menandatangani surat yang isinya, pertama, harus mengakui Pancasila sebagai Idiologi bangsa ini.

Ke dua, berjanji untuk tidak menyebarkan faham Kilafah dan, yang terakhir, bersedia keluar dari HTI.

Nah bila 3 poin di atas disanggupi, maka Ansor dan Banser akan menjaga dan mengamankan pengajian yang akan dilakukan sang ngustad di Bangil. Tapi mungkin karena persyaratannya terlalu berat sang ustad membatalkan rencana acara pengajiannya.

Jadi, sekali lagi, tidak ada acara pengusiran acara pengajian, malah sekarang timbul pertanyaan: “Ada apa denganmu, pak ngustad, kenapa kesannya anda orang paling terzolimi di dunia ini, sampai membawa nama etnis minoritas? Kalau anda mengakui dan taat Pancasila harusnya anda tak perlu takut menandatangani surat tersebut. So, berhentilah menyebar provokasi yang bisa memecah belah umat…”

FOTO HEADER: Reporter sekaligus kolomnis SORA SIRULO yang juga adalah foto model bernama Adinda Dinda (tinggal di Singapore).








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.