TRAVLR raih pendanaan Seri A sebesar $5 juta untuk meluncurkan platform pariwisata yang revolusioner

CATHERINE SMITH. MELBOURNE (Australia) – TRAVLR ialah platform pariwisata yang revolusioner, siap mendobrak industri pariwisata bernilai $1,29 triliun. Berhasil meraih pendanaan SERI A sebesar $5 juta, TRAVLR segera merumuskan kembali cara kita berpelesir.

Sebagai karya dari para pendiri The Bali Bible yang populer, TRAVLR melakukan kurasi atas segudang ulasan wisatawan, mengubahnya berdasarkan minat tertentu serta mendukung aktivitas perencanaan liburan, pemesanan dan saling berbagi tanpa hambatan – semuanya dalam satu platform sederhana.

Pada 2011, para pendiri perusahaan asal Australia, Simon & Lani te Hennepe menciptakan The Bali Bible sebagai wadah berbagi rekomendasi dengan teman-temannya.




“Ketika dirintis pertama kali, kami memakainya sebagai sarana berbagi pengalaman dengan teman-teman, namun kami cepat menyadari bahwa ada audiens yang lebih besar di luar itu,” ujar CEO dan salah satu pendiri Simon te Hennepe.

Memanfaatkan popularitas platform media sosial pada masa-masa awal, The Bali Bible menggaet penggemar fanatik, dengan mendukung para wisatawan agar bisa saling berbagi pengalaman dan memberi inspirasi.

“Kami cukup terkejut menyaksikan perkembangan awalnya, namun kami dapat menyadari ada hal istimewa yang tengah berlangsung. Sebetulnya sangat lumrah jika orang-orang ingin menjalin relasi lewat pengalaman mereka ketika pelesiran,” komentar salah satu pendiri The Bali Bible, Lani te Hennepe.



Sejak saat itu, The Bali Bible telah menjadi sumber acuan kegiatan wisata di Bali, dan dikunjungi lebih dari 2 juta kali setiap bulan serta memiliki 290.000 laman yang berisi ulasan para pengguna (user-generate recommendations).

Para pendiri The Bali Bible menyadari bahwa mereka tengah mengalami sesuatu yang istimewa dan cepat membaca peluang.

“Tidak ada satu platform pariwisata tunggal, yang mudah digunakan dan menawarkan pengalaman terlengkap,” ujar CEO & salah satu pendiri perusahaan, Simon te Hennepe.

Itu sebabnya mereka merintis kiprah untuk mengembangkan dan mengubah sebuah solusi yang akan melayani kebutuhan para wisatawan pada setiap tahap.

TRAVLR berkembang menjadi teknologi pariwisata yang memenuhi harapan wisatawan modern dan berniat mendobrak pasar yang ada. Tim TRAVLR memiliki rencana berani untuk memadukan fitur blockchain, kecerdasan buatan dan augmented reality dalam pengalaman wisata.

TRAVLR beroperasi di Bali dan Fiji, dengan rencana peluncuran di Selandia BaruSeychellesIndonesia dan Ibiza.

TRAVLR meraih pendanaan pertamanya dari sekelompok investor asal Selandia Baru lewat platform Suubee yang menghubungkan para investor, pedagang, pemodal ventura dan pebisnis.

“Dari pengalaman mengembangkan The Bali Bible, kami mampu meningkatkan pengalaman wisata secara berarti. Kami tak sabar melansir TRAVLR di berbagai tujuan wisata terbaru dan menghadirkan dampak positif bagi jutaan orang,” kata CEO Simon te Hennepe.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.