Kolom Ganggas Yusmoro: Mengenang Saudaraku Riyanto, Banser yang Berani Mati

17 tahun silam, sebagaimana biasa Banser selalu andil dalam merawat kebhinnekaan. Merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara yang tentu saja harus dijaga. Harus dipertahankan agar tetap damai.

Tiga orang Banser ditugaskan menjaga gereja di daerah Mojokerto. Dengan atribut kebanggaan sebagai seorang Banser, Mas Riyanto beserta kedua temannya penuh tanggung jawab berjaga dan berpatroli di sekeliling gereja.







Menjelang tengah malam, ketika udara semakin dingin, ketika umat Kristen sedang khusyuk berdoa di dalam gereja, seorang Riyanto melihat bungkusan yang mencurigakan di dekat pintu gereja. Diamati dengan seksama. Karena curiga dan memang barangkali Mas Riyanto tahu bahwa itu adalah Bom yang lagi aktif, maka bungkusan tersebut segera diambil dan dilemparkan keluar.

Maksudnya dilempar ke tempat sampah. Namun bungkusan tersebut mental. Mas Riyanto berteriak keras ke teman temannya agar tiarap.

Dalam dekapannya, Bom itu akhirnya meledak. Umat Kristen yang lagi khidmat berdoa di dalam gereja terkejut. Panik. Dan berhamburan keluar. Terlihat dengan jelas serpihan daging dan ceceran darah ada dimana mana. Namun tubuh Sang Banser yang luarbiasa tidak ada. Semua panik.

Setelah agak reda, lalu diantara Jemaat Gereja yang berani segera menghubungi aparat. Diantara mereka ada yang mencari Tubuh Sang Banser yang gagah berani ini. Setelah beberapa saat, maka Tubuh Mas Riyanto ditemukan 100 meter dari TKP. Bukan jarak yg dekat.

Ya, Seorang Banser telah gugur demi kemanusiaan. Demi nilai yang luar biasa yang bernama Sesama Manusia. Yang rela mengorbankan diri agar tidak jatuh korban lebih banyak.

Ketika sebagian golongan suka berbuat keji bahkan membunuh yang konon katanya demi masuk surga, yang sudah dicuci otaknya agar mau melakukan tindakan biadab dan tidak berperikemanusiaan, Nahdlatul Ulama (NU) telah kehilangan satu orang Bansernya demi merawat persatuan dan kesatuan.

Doa kupanjatkan buatmu wahai Banser Pahlawanku.








One thought on “Kolom Ganggas Yusmoro: Mengenang Saudaraku Riyanto, Banser yang Berani Mati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.