Rubrik Berpikir Gila: LINGGA YONI

Alam semesta tercipta karena hasrat Tuhan untuk dikenali,” demikian kata para sufi.

Oleh: Rio Susanto

 

Sebuah “dosa”, “kekeliruan abadi”, yang tak terelakkan. Tuhan ingin menebus “dosa-Nya” tersebut melalui kita, para makhluk-Nya, dengan cara memupus ego, hasrat untuk dikenali.

Di sini ada peristiwa keluar dan masuk. Tuhan yang mengeluarkan, dan Tuhan pula, melalui kita, yang memasukkan. Ini seperti permainan petak umpet. Keluar dan masuk (untuk bersembunyi lagi).

Mirip dengan penjelasan sains tentang alam semesta yang mengembang dan mengempis, tercipta dan melebur, tercipta dan melebur, demikian tiada henti-hentinya.

Ini pun bisa diibaratkan dengan peristiwa tegaknya sebatang penis (yang merepresentasikan ego, yang ingin dikenali, ingin dipuaskan) dan kendornya penis setelah mengalami ejakulasi. Di dalam seks terdapat hikmah tentang penciptaan. Tegak dan kendor, tegak dan kendor, demikian tiada henti-hentinya. Tidaklah mengherankan jika manusia Jawa Kuno memuja Lingga dan Yoni (Purusha dan Pradhana), karena mereka memahami misteri penciptaan itu.

Sumber: Kitab Jawa Kuno.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.