[Sirulo TV] Pantai Pulau Abang (Batam)

Liputan reporter SORA SIRULO Batam

Sri beru Karo

 

Reporter Sora Sirulo kiri) sedang menikmati kelapa muda bersama teman serombongan.

Sejujurnya, saat diajak teman-teman liburan ke Pulau Abang, kita tidak terlalu bersemangat karena, di dalam benak, pulau ya paling tempat mainnya di pantai juga. Tapi, karena ada iming-iming snorkeling, kita jadi penasaran karena sama sekali belum pernah melakukakannya. Jadilah kita sepakat menghabiskan Malam Tahun Baru di Pulau Abang.

Tanggal 31 Desember 2017 Siang, berangkat dari Batam. Sore baru kita dijemput menyeberang ke pulau dengan perahu yang biasa dipakai nelayan menangkap ikan.




Kurang dari 1 jam kita tiba di Pulau Abang. Tempat ini ternyata tidak seperti yang dibayangkan. Tadinya kita membayangkan akan menginap di homestay yang berada di satu pulau dan pantai dengan pasir yang luas tempat bermain dan santai di sore hari. Tapi kenyataannya kita dibawa ke perkampungan nelayan. Di sana ada beberapa rumah kecil (homestay) yang disediakan khusus untuk orang-orang yang ingin menikmati malam di Pulau Abang.

Sebenarnya dari awal kita ditawarin untuk camping di pinggir pantai. Tapi, karena tidak mau repot bawa peralatan camping dan medannya juga belum kita kenal, kita pilih menginap di homestay saja.

Sore hari, tiba di Pulau Abang. Karena kebetulan cuaca juga lagi bersahabat dan kata bapak pemandunya bagus waktunya buat snorkeling, kita langsung berangkat. Awalnya teman-teman yang lain sich pada ga mau. Katanya mau istirahat dulu.

“Kita snorkeling besok pagi tanggal 1 saja,” kata mereka.

Tapi kita dengan beberapa teman yang memang tidak suka buang waktu percuma dengan duduk di penginapan dan juga sangat penasaran bersikeras pergi sore itu juga. Didukung juga menurut bapak yang menjadi pemandu kita, cuaca lagi bagus buat melakukan snorkeling.

Begitu sampai di tempat snorkeling, semua pada tidak sabar langsung nyebur ke laut. Tapi kita yang tidak bisa berenang, tidak mengerti menggunakan alat untuk dipakai snorkeling sehingga ragu turun ke laut. Tapi, bapak pemandu yang adalah seorang nelayan yang tinggal di Pulau Abang ini sangat baik. Dia menyuruh kita pakai pelampung dan mengajari kita menggunakan alat snorkeling.

Awalnya air laut masih masuk ke dalam masker dan membuat mata perih dan hidung juga sempat kemasukan air laut. Tapi, setelah diajari sama si bapak, kita bisa snorkeling dengan aman dipandu oleh bapak nelayan.

Menyelam snorkeling) dari atas perahu nelayan.

Waaah, kagum sekali melihat pemandangan di bawah laut. Rasanya tidak ingin beranjak dari sana melihat keindahan terumbu karang yang berbagai macam bentuk dan ukuran. Ikan-ikan yang kecil, besar yang berwarna warni serta tumbuhan di bawah laut yang bermacam-macam. Kecewa di awal datang ke Pulau Abang terobati sudah dengan pengalaman snorkeling pertama di sini.




Malampun datang dan kita kembali ke penginapan. Esoknya kita kembali pergi snorkeling ke tempat lain dan juga nyantai di salah satu pantai. Kita bermain dan minum air kelapa muda yang ada di pinggir pantai. Kelapanya dipanjat sendiri oleh Pak Jamal, pemandu kita.

Pulau Abang ini hanyalah sebuah perkampungan nelayan, namun di sekitar pulau ini banyak pulau dan pantai lain yang bisa dijadikan tempat liburan untuk melepas penat. Menurut Pak Jamal, dulunya pulau ini tidak punya nama. Pulau Abang ini dulunya ditinggali oleh seorang saudara tertua dari 7 bersaudara dan 6 saudara yang lainnya tinggalnya di pulau lain. Setiap ada Hari Raya besar seperti Idul Fitri, semua adik-adik saudara tertua ini selalu datang bersilaturahmi ke saudara tertuanya.

Rumah nelayan di perkampungan nelayang yang dirombak menjadi homestay untuk pelancong.

“Kita berkumpul di Pulau Abang,” begitulah kira-kira saudara-saudaranya menyebutkan tempat tinggal si abang tertua ini.

Jadilah namanya sampai sekarang Pulau Abang. Pulau yang dihuni lebih kurang 300 KK ini semuanya adalah nelayan. Pulau Abang dikenal sebagai salah satu tempat wisata berawal dari lebih kurang 3 tahun lalu, ketika ada mahasiswa dari Jawa yang mengadakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di kampung nelayan ini dan melihat potensi wisata di sekitar pulau ini serta mempublikasikan ke media sosial.




Nah bagi teman-teman yang hobby wisata laut seperti snorkeling, diving, atau main di pantai yang masih benar-benar alami datanglah ke Pulau Abang. Belum banyak pengunjung karena memang masih sulit untuk dijangkau. Kita harus sewa satu perahu untuk dapat mengantarkan kita ke tempat yang ingin kita kunjungi.

Kita masih sangat ingin datang lagi ke pulau ini dan ingin melakukan snorkeling lagi. Buat anda yang hobby dan bisa diving, pulau ini adalah pilihan yang cocok buat anda. Ataupun yang sekedar ingin-main di pantai dan jauh dari hiruk pikuk kota sert berhenti sejenak bermedia sosial, di sinilah pilihan yang paling cocok. Di sini, belum ada inernet. Kadang ada telkomsel, tapi ketika jalan ke pantai apalagi sudah di laut sama sekali tidak ada internet.











Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.