Ilmuan Halal Indonesia Menangkan Penghargaan King Faisal Prize

RANDALL LAZUARY. RIYADH (Arab Saudi). Ilmuan riset Indonesia, Irwandi Jaswir terpilih sebagai pemenang dari Penghargaan King Faisal Prize tahun ini untuk kategori Pengabdian pada Islam sebagai bentuk apresiasi atas hasil penelitian luar biasanya dalam bidang ‘Sains Halal’.

Profesor Jaswir saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan di International Institute for Halal Research and Training (INHART) dan Sekretaris Dewan Profesor di International Islamic University Malaysia (IIUM). Beliau telah menerbitkan lebih dari 120 artikel tinjauan mendalam jurnal-jurnal ilmiah dan lebih dari 30 penelitian dalam topik Sains Halal.




Ia dipuji atas penemuan-penemuan besar terkait identifikasi dan verifikasi DNA babi pada gelatin komersial dan gelatin yang terkandung dalam makanan olahan. Hasil penelitiannya telah berkontribusi pada pengembangan ‘Portable Electronic Nose’, alat elektronik portabel untuk pembuktian keaslian pada minuman dan produksi nanopartikel gelatin ikan untuk peluncuran obat dalam dunia medis.

Sebagai seorang anggota dewan editorial dari banyak jurnal ilmiah terkenal, hasil kerja dari Profesor Jaswir juga telah memenangi 60 penghargaan lainnya, termasuk HABIBIE award 2013 dan Penghargaan Inovasi Produk Islami pada 2016 silam.

Penghargaan King Faisal Prize mengapresiasi hasil kerja luar biasa dari para individu dan institusi dalam bidang pemikiran dan keilmuan. Pemenang Penghargaan ini sebelumnya termasuk diantaranya banyak Kepala Negara dan Pemimpin Bangsa, begitu pula dengan para ilmuan dan peneliti. Tahun lalu, Penghargaan untuk kategori Pengabdian pada Islam dianugerahkan kepada Imam Besar Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz dari Arab Saudi.




Tentang King Faisal Prize

King Faisal Prize didirikan pada 1977 oleh King Faisal Foundation (KFF), sebuah organisasi filantropis yang didirikan oleh para putera dan puteri dari Almarhum Raja Faisal bin Abdulaziz pada 1976 sebagai sebuah tribute kepada ayah mereka.

Penghargaan ini dianugerahkan untuk pertama kalinya ditahun 1979, untuk tiga kategori; Pengabdian pada Islam, Studi Islami dan Sastra Bahasa Arab.

Pada 1981, sebuah penghargaan dalam dunia Obat-obatan dan Sains ditambahkan. Penghargaan Obat-obatan dianugerahkan selang setahun kemudian di 1982, sementara Penghargaan Sains dianugerahkan ditahun 1984.

Tujuan utama dari Penghargaan King Faisal Prize ini adalah untuk mengapresiasi banyak inisiatif hebat yang menjunjung nilai-nilai Islami dalam masyarakat serta berkontribusi pada pembangunan komunitas Muslim, begitu pula dalam kemajuan keseluruhan umat manusia.





Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.